Jumat, 22 November 2024

Indonesia Produksi Kapal Perang Unggulan untuk Minimalisir Impor Alutsista

Laporan oleh Risky Pratama
Bagikan
Iqbal Fikri (kiri) Chief Operating Officer (COO) PT PAL Indonesia bersama Brigjen TNI Heru Sudarminto (dua dari kiri) Sekretaris Badan Sarana Pertahanan (Sesbaranahan) Kemenhan. Foto: PT. PAL Indonesia

Iqbal Fikri Chief Operating Officer (COO) PT PAL Indonesia mengatakan, produksi kapal frigate garapan PT PAL merupakan komitmen Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pertahanan (Kemenhan) untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas industri pertahanan dalam negeri.

“Juga sebagai langkah nyata dalam upaya mewujudkan peningkatan penguasaan teknologi pertahanan, kemandirian industri pertahanan, sehingga dapat meminimalisir ketergantungan impor alutsista” ucapnya usai ceremony keel laying proyek pembangunan kapal Frigate Merah Putih, Jumat (25/8/2023).

Kapal kesatu tersebut bernama Frigate Merah Putih ke-1, memiliki panjang 140 meter dengan berat benaman sebesar 5.996 ton, yang nantinya akan dilengkapi dengan teknologi penginderaan serta persenjataan yang lebih modern. Sedangkan, untuk pembangunan kapal kedua bertahap.

“Sebagai produk yang berteknologi tinggi tentunya tidak lepas dari proses pengembangan dan adjusting mechanism sesuai kebutuhan pengguna,” imbuhnya.

Iqbal menyebut upaya optimalisasi kapasitas dan kapabilitas industri pertahanan nasional dengan penguasaan teknologi, yang dilakukan oleh anak bangsa merupakan hal yang penting.

Apalagi menurutnya, terdapat cita-cita Indonesia Emas tahun 2045, sehingga harus memiliki kemampuan pertahanan yang berdaya di kawasan ASEAN.

“Kita harus optimis bahwa Indonesia dapat menjadi bangsa yang mandiri, diawali dengan penguasaan teknologi pertahanan. Sehingga ke depan, industri pertahanan nasional dapat kian berdaya sebagai motor penggerak tumbuhnya ekosistem industri pertahanan yang absah, dalam kontribusinya terhadap keamanan dan pertahanan nasional,” jelasnya.

Keberhasilan dalam membangun kapal frigate merah putih kesatu itu, kata dia, akan berperan dalam mewujudkan stabilitas keamanan nasional dan menambah postur kekuatan armada bagi TNI AL.

Sementara itu, Brigjen TNI Heru Sudarminto Sekretaris Badan Sarana Pertahanan (Sesbaranahan) Kemenhan menambahkan, pembangunan kapal frigate di Indonesia ini, menjadi bentuk pembinaan industri pertahanan dalam negeri yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan keahlian membangun kapal sejenis di masa mendatang.

“Hal ini seiring dengan program pemerintah yang ingin mewujudkan industri dalam negeri yang unggul untuk memajukan Indonesia dan dapat bersaing di kancah industri perkapalan internasional,” pungkasnya.(ris/wld/iss)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
33o
Kurs