Joko Widodo Presiden mengatakan, Indonesia selaku Ketua ASEAN tahun 2023 mendorong kawasan Asia Tenggara menjadi pusat produksi dan pertumbuhan ekonomi sesuai tema yang diusung yaitu Epicentrum of Growth.
Menurut Jokowi, potensi negara-negara ASEAN jadi pusat produksi sangat besar. Semisal produksi baterai kendaraan listrik, dan produk lainnya yang berdaya saing tinggi.
“Banyak barang-barang produksi dihasilkan anggota ASEAN. Kekuatan itu yang ingin kita satukan agar menjadi sebuah pusat produksi, utamanya sesuai dengan potensi yang kita miliki. Misalnya baterai kendaraan listrik, kemudian electric vehicle, dan produk-produk yang memiliki daya saing yang tinggi dibandingkan produksi dari negara-negara yang lain,” ujarnya, sore hari ini, Kamis (4/5/2023), di Pusat Perbelanjaan Sarinah, Jakarta.
Faktor lain yang mendukung, lanjut Jokowi, penduduk ASEAN mencapai lebih dari 650 juta jiwa, dan pertumbuhan ekonominya relatif tinggi.
“Potensi ASEAN sangat besar. Penduduknya 650 juta orang. Pertumbuhan ekonominya selalu di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi dunia. Jadi, konsentrasi kita nanti adalah ASEAN sebagai pusat pertumbuhan ekonomi atau Epicentrum of Growth, arahnya ke sana,” tegasnya.
Sekadar informasi, tahun ini Indonesia untuk kelima kalinya memegang Keketuaan ASEAN, terhitung sejak perhimpunan bangsa-bangsa di Asia Tenggara terbentuk tanggal 8 Agustus 1967.
Rencananya, Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-42 ASEAN akan diselenggarakan di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, tanggal 9-11 Mei 2023.
Retno Marsudi Menteri Luar Negeri RI bilang, ada delapan pertemuan pada KTT ke-42 ASEAN dalam format pleno dan retreat, yang tujuh di antaranya akan dipimpin Jokowi Presiden RI.
Rangkaian KTT akan dimulai tanggal 8 Mei dengan kegiatan Senior Official Meeting, lalu pertemuan tingkat menteri luar negeri tanggal 9 Mei.
Pertemuan puncak KTT ASEAN di Indonesia akan digelar selama dua hari, tanggal 10 dan 11 Mei 2023.(rid)