Jumat, 22 November 2024

ICT Watch Bersama UNICEF Indonesia Adakan Pelatihan Edukasi Tangkal Hoaks

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Potret pelatihan Edukasi Tangkal Hoaks oleh ICT Watch bersama UNICEF Indonesia. Foto: UNICEF

ICT Watch bersama dengan UNICEF Indonesia melakukan Pelatihan untuk Pelatih (Training of Trainers/TOT) Edukasi Tangkal Hoaks dengan pendekatan Komunikasi Antar Pribadi (Interpersonal Communication/IPC) pada 16-18 Februari 2023 di Kota Surabaya.

Rizky Ika Syafitri Spesialis Perubahan Perilaku UNICEF Indonesia menjelaskan, selain upaya memberantas peredaran hoaks, upaya membangun kesadaran kritis masyarakat untuk dapat mengidentifikasi hoaks dan bisa meresponnya dengan benar sangat lah diperlukan. Ia menambahkan, edukasi tangkal hoaks ini merupakan bagian dari upaya pelibatan masyarakat dan perubahan perilaku hidup sehat.

“Hoaks telah menjadi tantangan dalam penanggulangan Covid-19, banyak orang enggan untuk vaksinasi Covid-19 karena banyaknya hoaks tentang efek samping vaksin atau yang dikenal dengan istilah KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi) atau takut ke rumah sakit untuk mendapatkan perawaratan karena banyaknya berita bohong tentang konspirasi dan lain sebagainya,” kata perempuan yang juga dipanggil Kiky tersebut.

Kegiatan Pelatihan Pelatih Edukasi Tangkal Hoaks yang diselenggarakan ICT Watch menggandeng UNICEF Indonesia. Foto: UNICEF

Indriyatni Banyumurti Direktur ICT Watch Indonesia mengatakan, tingginya penetrasi internet dan smartphone belum diiringi dengan kecakapan digital masyarakat yang memadai untuk bisa memanfaatkan internet secara sehat. Selain keterampilan digital, perlindungan data pribadi dan etika juga menjadi bagian penting dalam inisiatif Edukasi Tangkal Hoaks ini.

Di lain hal, peserta pelatihan menyampaikan kesan yang sangat positif dan antusias atas inisiatif ini. Salah seorang peserta, Mei Santi Relawan TIK, menyampaikan bahwa pelatihan ini memberikan bekal yang sangat berharga dengan penambahan ilmu, wawasan dan juga keterampilan di bidang literasi digital dan komunikasi antar pribadi. “Pelatihan ini benar-benar berbeda dengan pelatihan-pelatihan yang saya ikuti, luar biasa!” ujarnya.

Di akhir pelatihan, peserta juga langsung menyusun rencana aksi bersama agar Edukasi Tangkal Hoaks ini bisa dapat dilakukan dengan menyasar guru dan siswa sekolah, kader dan tenaga promosi kesehatan, mahasiwa, komunitas jurnalis, dan masyarakat umum lainnya.

Diketahui, hasil survei yang dilakukan UNICEF – Nielsen pada tahun 2022 menunjukkan, bahwa sebanyak 38 persen masyarakat di enam kota besar Indonesia tidak dapat membedakan mana informasi yang benar dan mana yang bukan (hoaks). Informasi hoaks tidak hanya bisa tersebar melalui media sosial, namun hoaks juga bisa menyebar dari mulut ke mulut di lingkungan keluarga, tetangga, maupun orang-orang terdekat.

Dalam program ini, ICT Watch diketahui juga menggandeng jejaring lembaga literasi digital dan pegiat kesehatan yang terdiri dari Yayasan Plato, Ikatan Perempuan Positif Indonesia (IPPI), Relawan TIK, Ikatan Guru TIK PB PGRI, MAFINDO, Kelompok Emak Blogger, dan Forum Taman Baca Masyarakat (TBM), termasuk Dinas Kesehatan Kota Surabaya.

Selain kota Surabaya, program ini juga akan digelar di tujuh kota besar lain di Indonesia yaitu, Semarang, Banda Aceh, Makassar, Ambon, Kupang, Mataram dan Jayapura.(ihz/iss)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
27o
Kurs