Memasuki hari ketiga setelah tiba di Mekkah, pada Minggu (4/6/2023), Jemaah Calon Haji Indonesia yang tergabung dalam Kloter 3 masih antusias melakukan kegiatan Umrah.
Pantauan suarasurabaya.net di Mekkah, sebagian besar jemaah tidak hanya melakukan Umrah untuk dirinya sendiri, tapi juga untuk orang tua, anggota keluarga, juga kerabatnya.
Hal tersebut seperti dilakukan Ustaz Ismail, salah seorang ketua rombongan jemaah asal Surabaya yang tergabung dalam Kloter 3. Menurutnya, melaksanakan Umrah untuk anggota keluarga hukumnya sunnah sesudah Umrah wajib bagi diri sendiri.
“Untuk rangkaian Umrah yang sunnah, jemaah boleh mengumrahkan keluarganya. Tapi, tetap mengikuti aturan yang telah ditentukan seperti menggunakan (pakaian) Ihram, niat dari Miqat, kemudian Tawaf dan Tahallul,” ucapnya kepada suarasurabaya.net, di Mekkah.
Dia menjelaskan tetap ada batasan untuk mengumrahkan keluarga, tergantung yang ditawarkan Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) masing-masing.
“Kalau di KBIH Al-Harram lima kali aturannya, selama sudah melakukan Umrah wajibnya,” ucapnya.
Sekadar informasi, Umrah kerap disebut wisata atau perjalanan spiritual ke Tanah Suci yang ditandai dengan melakukan beberapa kegiatan atau ibadah seperti haji.
Waktu melakukan Umrah, jemaah wajib melaksanakan beberapa hal, yaitu membersihkan diri dengan “Mandi Junub”, menggunakan pakaian Ihram dan niat dari Miqat. Laku, membaca Talbiyah selama perjalanan menuju Mekkah.
Kemudian, begitu memasuki Masjidil Haram diharuskan mencium Hajar Aswad, melakukan Tawaf sebanyak tujuh kali, salat dua rakaat di depan Makam Nabi Ibrahim, dilanjutkan dengan beristirahat dan minum Air Zam-zam.
Sesudah itu, jemaah harus melakukan Sa’i dari Bukit Shafa dan berakhir di Bukit Marwah sebanyak tujuh kali putaran, dan ditutup dengan bertahallul atau memotong rambut di Bukit Marwah. Untuk laki-laki lebih baik mencukur rambut sampai habis lalu perempuan memotong rambut minimal 3 helai.(bin/bil/rid)