Kementerian Dalam Negeri Prancis menyatakan kepolisian per hari Sabtu (1/7/2023) waktu setempat sudah menangkap 1.311 demonstran yang bertindak brutal saat memprotes kematian seorang remaja 17 tahun keturunan etnis Algeria/Maroko akibat ditembak seorang oknum polisi.
Sekitar 4.500 polisi yang didukung kendaraan lapis baja dikerahkan untuk meredakan serangkaian protes yang meliputi pembakaran tempat sampah dan mobil, serta perusakan bangunan.
“Menurut kementerian, dalam semalaman ada 79 petugas keamanan termasuk polisi yang terluka,” bunyi pertanyaan tersebut yang dikutip Antara dari Anadolu, Minggu (2/7/2023).
Sebagai informasi, Nahel M pemuda 17 tahun keturunan Afrika Utara, ditembak dari jarak dekat oleh seorang polisi, pada Selasa (27/6/2023), di daerah pinggiran Nanterre, Paris setelah mencoba lari saat diberhentikan polisi.
Sekarang, oknum polisi tersebut menjalani investigasi formal dan sudah ditahan.
Di sisi lain, Badan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) menyampaikan keprihatinan atas penembakan brutal oleh polisi itu, dan meminta Prancis segera menangani isu rasisme dan diskriminasi yang mendalam di lembaga penegakan hukum mereka.(ant/bil/rid)