Hari Buku Nasiona, Rabu (17/5/2023), Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mewacanakan jam khusus di sekolah untuk meningkatkan minat baca siswa.
Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya menyebut, sarana prasarana untuk membaca sudah memadai, sehingga minat baca terutama siswa harus terus ditingkatkan.
“Alhamdulillah kita sudah ada banyak tempat perpustakaan di perkampungan. Tugasnya kita adalah meningkatkan minat baca. Prinsipnya belajarlah sampai ke negeri China,” kata Eri, Rabu (17/5/2023).
Yusuf Masruh Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya menambahkan, akan terus memotivasi guru untuk membiasakan hal positif ke murid. Termasuk akan menyeragamkan waktu luang khusus membaca.
“Itu sudah ada. Nanti di sekolah-sekolah tinggal menyamakan saja. Jam efektif pelajaran sampai 12 siang. Setelah itu menyesuaikan, ada literasi membaca, ambil ngaji, pramuka, leadership, musik, dan lain-lain. Juga referensi perpustakaan,” terang Yusuf.
Selain itu ia juga akan terus koordinasi dengan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Kota Surabaya untuk menjamin referensi buku terus diperbarui.
“Misalnya anak-anak suka dongeng nanti referensi buku perpustakaan akan ditingkatkan. Termasuk sinau bareng juga nanti ada referensinya,” imbuhnya.
Terpisah Mia Santi Dewi Kepala Dispusip Kota Surabaya menyebut total ada 540 ribu buku tersebar di seluruh perpustakaan di Surabaya.
“Ada dua perpustakaan, 530 taman bacaan, dan pojok-pojok baca di beberapa kantor-kantor. Di RS, di Rumah Bhineka, kecamtan dan lain-lain. Agar buku lebih dekat dengan masyarakat. Kalau sekolah itu ada di sekolah sendiri tapi dibina kita juga,” terangnya.
Ia menyebut secara penilaian, Kota Surabaya mendapat skor 70 tahun lalu dengan kategori minat baca baik. Meski begitu, ia menjamin terus pembaruan referensi buku di perpustakaan dilakukan rutin.
“Pembaruan buku setiap tahun. Kita beli, atau ada yang hibah,” tandasnya. (lta/iss)