Kasus korban mutilasi yang pertama kali ditemukan di kawasan Trosobo, Sidoarjo pada Sabtu (10/6/2023) masih belum terungkap. Pihak kepolisian hingga saat ini masih berupaya mencari identitas korban.
Terbaru, sample potongan tulang korban mutilasi berjenis kelamin laki-laki itu dikirimkan ke Laboratorium DNA Pusdokkes Polri, Jakarta pada 16 Juni lalu.
AKBP dr. Eko Yunianto Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Pusdik Sabhara Porong mengatakan, pihaknya masih menunggu hasil pencocokan DNA antara dua tubuh itu melalui sample tulang.
“Masih kita tunggu karena proses pencocokan DNA dari tulang ini cukup lama bisa sampai satu bulan,” katanya, Senin (3/7/2023).
Potongan tubuh korban yang baru ditemukan adalah kepala sampai pinggul, kemudian pinggul hingga mata kaki. Dua potongan itu ditemukan di tempat yang berbeda.
Potongan pinggul hingga mata kaki korban merupakan bagian terakhir yang ditemukan pada 12 Juni lalu di median jalan kawasan Kenjeran Park, Surabaya.
Potongan kedua kaki tersebut ditemukan dengan pembungkus kresek hijau yang sama dengan temua potongan tubuh awal di dekat flyover kawasa Trosobo.
“Memang kemiripan karakteristik potongan sama tapi kepastian masih menunggu,” imbuh Eko.
Sementara itu Kompol Tiksnarto Andaru Rahutomo Kasatreskrim Polresta Sidoarjo waktu dikonfirmasi masih belum memberikan keterangan terbaru terkait perkembangan kasus ini.
Sedangkan Kombes Pol Kusumo Wahyu Bintoro Kapolresta Sidoarjo dalam beberapa waktu lalu menuturkan, sudah ada sejumlah warga yang melapor terkait kasus mutilasi ini, namun belum ada identitas yang cocok dengan korban.
“Ada dari Surabaya, kemudian Sidoarjo, Gresik, Madura juga yang melapor ke kami. Semuanya tidak ada yang sesuai,” ucap Kusumo tanpa merinci jumlah pelapor, Kamis (15/6/2023).
Kusumo juga membenarkan bahwa ada salah satu pelapor yang sudah melakukan tes DNA dengan korban. Namun hasilnya masih sama, tidak cocok. “Hasilnya masih tidak cocok,” imbuhnya.(wld/saf/iss)