Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) akan menggelar R20 International Summit of Religious Authorities (ISORA) di Jakarta Senin (27/11/2023). Kegiatan yang akan dibuka Joko Widodo Presiden ini digelar dalam rangka meletakkan pengaruh bagi para pemangku kebijakan dan komunitas di sekitarnya.
“Kita berharap hasil ISORA bukan hanya pernyataan bersama, tapi kesepakatan bertindak dalam jangkauan masing-masing untuk mempengaruhi dinamika sekarang,” kata KH. Yahya Cholil Staquf Ketua Umum PBNU saat jumpa pers di Jakarta, Selasa (21/11/2023).
Gus Yahya berharap, kegiatan ini dapat menggerakkan para aktor global dan tokoh-tokoh agama untuk menyuarakan gencatan senjata di Palestina. “Menghentikan segera bencana kemanusiaan berlangsung di Gaza,” kata dia.
“Otoritas agama akan memobilisasi kekuatan yang mereka punya untuk bergerak dan bertindak nyata pada komunitasnya dan lingkaran pemangku kebijakan untuk bergerak maju,” kata Gus Yahya.
ISORA kata dia, akan membahas mengenai masalah fundamental konflik yang masih terjadi sampai sekarang bahkan semakin parah di Timur Tengah, yaitu melemahnya tatanan internasional yang seharusnya menjadi aturan internasional dan disepakati negara-negara.
“Memberikan solusi berkelanjutan yang kita hadapi bersama,” kata Gus Yahya.
Gus Yahya menegaskan bahwa masalah ini bukan hanya terjadi pada satu kelompok saja, tapi masalah bagi kemanusiaan.
“Jika kemanusiaan tidak bisa menyelesaikan masalah Palestina, maka kemanusiaan itu gagal pada dirinya sendiri,” katanya.
Gus Yahya meyakini bahwa kemanusiaan masih dapat patut untuk membantu. “Kita tidak boleh berhenti (bertindak) sampai menemukan solusi untuk masalah saudara-saudara kita di Palestina dan seluruh orang yang menghadapi masalah sama,” ujarnya.
Sementara itu, Zuhair al-Shun Duta Besar Palestina untuk Indonesia menyampaikan bahwa kita butuh perdamaian yang sesungguhnya. Orang tidak akan percaya apa yang terjadi di Gaza, Palestina hari-hari ini, yaitu sebuah genosida, holocaust baru, dan kriminal yang dilakukan Israel.
“Orang-orang dibunuh sampai hari demi hari. Kita berharap ini sudah terakhir,” ujarnya.
Kegiatann ini akan diikuti 150 partisipan dengan 40 di antaranya dari luar negeri. Kegiatan ini akan mengangkat tema “Peran Agama dalam Mengatasi Kekerasan di Timur Tengah dan Ancaman terhadap Tatanan Internasional Berbasis Aturan.”
Kegiatan bakal menghadirkan empat narasumber kunci, yakni KH Miftachul Akhyar Rais Aam PBNU, Syekh Ahmad al-Thayyeb Grand Syekh Al-Azhar, Syekh Mohammed bin Abdul Karim al-Issa Sekretaris Jenderal Liga Muslim Dunia (MWL), dan Antonio Gueterres Sekretaris Jenderal PBB (dalam konfirmasi). (faz)