Jumat, 22 November 2024

Guru Diminta Lebih Adaptif di Era Perkembangan AI

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Richardus Eko Direktur SLCC Pengurus Besar Persatuan Guru RI (kiri) dan Evi Fatimatur mantan Dekan Fakultas Sains & Teknologi UIN Sunan Ampel (tengah) dalam seminar Jelajah Ilmu di Surabaya, Rabu (23/8/2023). Foto: Frans magang suarasurabaya.net

Peran guru sebagai tenaga pendidik (tendik) harus bisa terus beradaptasi dengan kemajuan perkembangan teknologi, khususnya di era Artificial Intelligence (AI).

Richardus Eko Direktur SLCC Pengurus Besar Persatuan Guru RI menyebut kalau rata-rata guru di Indonesia hanya tiga persen yang bisa mengimplementasikan ChatGPT (Chat Generative Pre-trained Transformer)  atau teknologi AI lainnya. Untuk itu, dia meminta agar para guru diluar tiga persen itu bisa beradaptasi.

“Jangan mau diperbudak teknologi, kita harus yang memperbudak teknologi,” ujarnya saat memaparkan pengembangan kualitas guru di tengah AI dalam seminar Jelajah Ilmu Acer EduTech di Surabaya, Rabu (23/8/2023).

Sementara Ki Tato Darmanto Ketua Pusat Kajian Pendidikan dan Budaya Dewantara menyatakan, kesiapan guru-guru di Jawa Timur (Jatim) dalam menerima perkembangan teknologi digital khususnya AI sangat luar biasa.

“Kebijakan-kebijakan yang dilakukan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sudah tersalurkan lewat P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila). Terlebih untuk menyambut hadirnya AI,” ujarnya pada kesempatan yang sama.

Menurutnya tren perkembangan AI saat ini sudah masuk di segala sektor kehidupan manusia, salah satunya dunia pendidikan. Tidak dapat dipungkiri, kalau hadirnya AI memudahkan manusia menyelesaikan permasalahan, bahkan hal rumit sekalipun.

Namun dia mengingatkan, di balik segala kemudahannya AI juga dapat mengontrol serta mengambil alih peran masyrakat khususnya tendik.

Senada, Evi Fatimatur mantan Dekan Fakultas Sains & Teknologi UIN Sunan Ampel mengatakan, program P5 lewat kurikulum merdeka dapat menjembatani para guru untuk lebih adaptif ke depannya.

“Melalui P5, guru akan memberikan proyek pada siswa-siswi dengan menanamkan pendidikan karakter. Platform AI akan membantu guru menerapkan P5 pada murid,” ucap Evi.

Seminar pendidikan yang dihadiri guru dan Kepala Sekolah (Kepsek) seluruh Indonesia tersebut mendapat respon baik oleh para tendik yang hadir luring maupun daring.

“Menambah wawasan kami semua para guru, tentang pembelajaran yang efektif dengan mengoptimalkan Artificial Intelligence di lingkungan sekolah. Semoga para guru lebih kreatif dan inovatif dalam proses pembelajaran, ” ungkap Endah Widjajanti Kepala Sekolah SDK Karitas 3 Surabaya. (fra/bil/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
36o
Kurs