Sabtu, 23 November 2024

Guru Besar Unair Kembangkan Imunostimulan untuk Tingkatkan Produktivitas Budidaya Ikan

Laporan oleh Risky Pratama
Bagikan
Gunanti Mahasri guru besar bidang Ilmu Kesehatan Ikan dan Lingkungan Universitas Airlangga (Unair). Foto: Unair Atau dok. budidaya ikan

Gunanti Mahasri guru besar bidang Ilmu Kesehatan Ikan dan Lingkungan Universitas Airlangga (Unair) mengembangkan bahan imunostimulan sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas budidaya perikanan berkualitas ekspor.

Inovasi tesebut ia kembangkan, seiring dengan perikanan di Indonesia yang dari tahun ke tahun mengalami peningkatan karena naiknya permintaan pasar. Pada tahun 2020, lanjut Gunanti, data FAO juga menunjukkan produksi perikanan budidaya secara global mencapai 87,5 metrik ton.

“Juga seiring dengan pembangunan kampung budidaya perikanan, berbagai teknologi turut diterapkan dan dikembangkan pula di Indonesia,” ujarnya dalam keterangan yang diterima, Sabtu (5/8/2023).

Dosen pengampu mata kuliah Parasit dan Penyakit Ikan itu menjelaskan, yang dapat digunakan sebagai imunostimulan yakni bahan dengan protein tinggi yang dapat dibuat golongan patogen seperti parasit, bakteri, jamur, dan virus serta dari mikro maupun makro algae.

Dengan bahan yang dikembangkan sebagai imunostimulan itu, menurutnya terbukti mampu meningkatkan pertahanan tubuh ikan maupun udang.

“Bahan-bahan seperti protein imunogenik zoothamnium peanei, dinding sel bakteri vibrio harveyi, dan protein VB 28 dari Virus WSSV yang telah dikembangkan sebagai bahan imunostimulan. Sementara itu, bahan-bahan seperti protein dari Chlorella vulgaris dan Sargassun sp. masih dalam proses pengembangan,” ucapnya.

Selain itu, pemberian imunostimulan dalam budidaya perikanan, menurutnya juga dapat menurunkan infeksi tubuh dan menurunkan virus inang.

“Protein imunostimulan dapat diberikan di lapangan maupun di tambak. Udang akan tumbuh dan hidup dengan baik setelah diberi imunostimulan,” imbuhnya.

Gunanti mengatakan, keberhasilan budidaya ikan tidak lepas dari sistem teknologi pemeliharaan dan keadaan lingkungan. Dan menurutnya, tindakan penting yang harus dilakukan untuk mensukseskan budidaya adalah tindakan pencegahan penyakit.

“Upaya pencegahan atau pengendalian penyakit yang dilakukan di antaranya menjaga kualitas air dan pemberian imunostimulan, yang dalam penggunaannya harus tepat dan sesuai, terutama dalam dosis dan lama waktu pemberian,” tandanya.(ris)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
27o
Kurs