Minggu, 24 November 2024

Geliatkan Pariwisata, Raka-Raki Jatim Gelar Parade Busana Ramadan Khas Tiap Daerah

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
Busana Ramadan kombinasi batik dan kain modern asal Kabupaten Mojokerto di acara Safari Ramadan Raka-Raki Jawa Timur, Sabtu (8/4/2023). Foto: Meilita suarasurabaya.net

Raka-Raki Jawa Timur (Jatim) menggelar parade busana Ramadan mengusung pakaian khas tiap kabupaten kota demi menggeliatkan pariwisata.

Total 64 busana buatan desainer dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) lokal masing-masing daerah yang melenggang dalam rangkaian kegiatan Safari Ramadan itu diharapkan mampu menaikkan kelas para UMKM.

“(Fashion show) menjadi representasi keberagaman di Jatim, ada batik, tenun, direpresentasi oleh pelaku UMKM di kabupaten kota. Bajunya busana muslim wear color full. Punya desain masing-masing, ada batik dikombinasi busana muslim dan dipadukan dengan warna lain. Ada 64 orang di seluruh wilayah Jatim. Mengoptimalkan untuk bisa menaikkan UMKM naik kelas. Bukan hanya konvensional tapi juga modern. Tidak hanya pameran, tapi mempublikasikan dari hasil karya lokal,” beber Helmi Kahaf Ketua Raka-Raki Jawa Timur sebelum fashion show dimulai, Sabtu (8/4/2023).

Putra-putri daerah Pasuruan memamerkan busana Ramadan di acara Safari Ramadan Raka-Raki Jawa Timur, Sabtu (8/4/2023). Foto: Meilita suarasurabaya.net

Selain itu, kegiatan ini diharapkan mampu menjaring regenerasi Raka-Raki Jawa Timur sebagai salah satu penyambung promosi pariwisata.

Kegiatan fashion show itu, menurut Hudiyono Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Jawa Timur, jadi salah satu magnet untuk meningkatkan jumlah wisatawan.

“Ini harus bisa menjadi magnet, menyedot, bagaimana suara-suara sampai ke provinsi lain. Sedang mendapat target 238 juta wisatawan, tahun lalu 70 jutaan, maka salah satu strategi kita ini (Raka-Raki Jatim) bisa bermitra dengan pemerintah,” ujarnya.

Sekaligus menunjukkan Jawa Timur yang sebagian besar jumlah penduduknya beragama Islam, memiliki banyak busana khas daerah tanpa perlu mengimpor dari luar negeri.

“Maka ini menunjukkan ke masyarakat, bisa beli baju khas daerah masing-masing. Memamerkan dari produk buatan dalam negeri,” tandasnya.

Pantauan suarasurabaya.net, masing-masing busana yang diperagakan putra-putri daerah itu tampil modern dengan kombinasi kain maupun motif khasnya. (lta/ihz/iss)

Berita Terkait

Surabaya
Minggu, 24 November 2024
27o
Kurs