Jumat, 22 November 2024

FTC Selidiki OpenAI Terkait Dugaan Pelanggaran Data Pribadi dan Misinformasi

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Ilustrasi ChatGPT. Foto: searchenginejournal

Komisi Perdagangan Federal Amerika Serikat (FTC AS) memulai proses penyelidikan terhadap dugaan praktik pelanggaran perlindungan data pribadi dan penyebaran misinformasi, oleh perusahaan pengembang teknologi kecerdasan buatan (AI) OpenAI.

Dalam laporan Antara, The Washington Post, Jumat (14/7/2023) kemarin, menyebut FTC mengirimkan surat berjumlah 20 halaman kepada OpenAI minggu ini.

Dalam surat tersebut, FTC meminta dokumen yang berkaitan dengan pengembangan dan pelatihan dari model bahasa besar yang dikembangkan perusahaan kreator chatbot ChatGPT itu.

FTC ingin mendapatkan informasi detail mengenai bagaimana cara OpenAI memeriksa kebenaran informasi yang digunakan dalam melatih model bahasa besar pada sistem AI-nya, serta cara mencegah penyebaran informasi palsu kepada pengguna ChatGPT.

Selain itu, FTC juga menginginkan informasi tentang bagaimana konektivitas antarmuka pemrograman aplikasi (API) dengan sistem ChatGPT dan bagaimana mekanisme perlindungan data konsumen ketika diakses oleh pihak ketiga.

FTC mengisyaratkan peningkatan pengawasan dan regulasi terhadap teknologi AI, di mana pada 2021 badan pemerintah AS tersebut memperingatkan para pengembang AI untuk tidak menggunakan algoritme yang bias.

Saat ini parlemen AS tengah memusatkan perhatiannya kepada teknologi AI, baik untuk memahami teknologinya maupun kemungkinan untuk membuat peraturan terkait penggunaannya.

Di sisi lain, pemerintahan Joe Biden Presiden mengungkapkan rencana membentuk kerangka kerja terkait pengembangan AI, termasuk investasi sebesar 140 juta dolar AS (Rp2,1 triliun) untuk membangun pusat penelitian AI. (ant/bil/iss)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
28o
Kurs