Bus Shalawat yang melayani kedatangan jemaah haji Indonesia di Makkah sejak 1 Juni 2023, bakal berhenti beroperasi sejenak pada 6-13 Zulhijah mendatang.
Bus Shalawat merupakan layanan transportasi di Makkah yang mengangkut jemaah dari tempat mereka menginap hingga Masjidil Haram. Layanan ini beroperasi selama 24 jam.
Namun, operasional Bus Shalawat akan berhenti sementara menjelang puncak haji. Menurut Subhan Cholid Ketua Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, layanan ini berhenti pada 6-13 Zulhijah.
“Jemaah diimbau fokus beribadah di musala hotel masing-masing. Khususnya selama tidak ada layanan Bus Shalawat. Cuaca sangat panas, (sehingga) jemaah bisa fokus pada persiapan fisik,” pesan Subhan Cholid dalam laman resmi Kementerian Agama (Kemenag) pada
Menurut Subhan, mulai 6 Zulhijah armada bus akan disiapkan untuk layanan transportasi Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).
Jemaah dijadwalkan mulai diberangkatkan ke Arafah pada 8 Zulhijah. Kemudian pada 13 Zulhijah, jemaah akan kembali dari Mina ke hotelnya masing-masing di Makkah.
“Bus Shalawat akan kembali beroperasi pada 14 Zulhijah sampai 6 Muharam,” tandasnya.
Subhan menambahkan, pihaknya telah menyiapkan 450 armada untuk layanan Bus Shalawat. Ada tiga terminal pemberhentian, yaitu: Ajyad, Mahbas Jin, dan Syib Amir.
Jemaah haji Indonesia yang tinggal di kawasan Misfalah, akan berhenti di Terminal Ajyad saat akan ke Masjidil Haram. Demikian juga saat pulang.
Sementara jemaah yang tinggal di wilayah Jarwal, Raudhah, dan Syisah, akan menggunakan Terminal Bus Syib Amir. Sementara untuk jemaah yang di Mahbas Jin, menggunakan Terminal Bab Ali.
PPIH juga menyiapkan bus ramah lansia pada rute terminal Ajyad (Misfalah) dan Syib Amir (Jarwal, Raudhah, dan Syisah)
“Ada sekitar 200 personel yang ditugaskan untuk memberikan layanan kepada jemaah di tiga terminal dan halte-halte terdekat hotel mereka,” jelasnya. (saf/faz)