Jumat, 22 November 2024

FK Unair Kukuhkan Tiga Guru Besar dari Belanda, Mulai Pakar Tumor Hingga Bedah Saraf

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
Tiga guru besar asal Leiden University yang dikukuhkan FK Unair, Selasa (9/5/2023). Foto: Meilita suarasurabaya.net

Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK Unair) mengukuhkan tiga guru besar mitra (adjunct professor inauguration) dari Belanda, Selasa (9/5/2023).

Ketiganya, adalah Prof. dr. Pancras C. W. Hogendoorn pakar ahli jaringan tumor dan akan aktif dalam Departemen Patologi Anatomi. Kemudian Prof. dr. Jan M. M. van Lith, pakar di bidang Fetomaternal yang akan bergabung ke Departemen Obstetri & Ginekologi. Terakhir, Prof. dr. Wilco C. Peul, pakar bedah saraf dan tulang belakang yang akan bergabung dalam Departemen Bedah Saraf.

Budi Santoso Dekan FK Unair mengatakan, pengukuhan ini nantinya semakin menguatkan pertukaran ilmu dan penelitian dari Leiden University dan Unair.

“Jadi pengukuhan ini ke 27, 28, 29, mereka tidak hanya ngajar kuliah di kelas internasional. Tapi, di reguler juga. Kedua melaksanakan research kolaborasi dan publikasi bersama. Ketiga bisa mengirimkan staf maupun mahasiswa ke Leiden dan sebaliknya,” terang Prof Bus sapaan akrabnya.

Mereka diharapkan bisa mengajarkan praktik-praktik yang belum banyak dilakukan di Unair, begitu juga ahli FK Unair bisa mengajarkan penanganan beberapa kasus yang belum banyak dipelajari di Leiden.

“Karena ada beberapa kasus neuro surgery yang berkaitan dengan kasus kecelakaan lalu lintas, di sana jarang. Jadi belajar saraf trauma itu jarang, jadi ini kita bisa belajar yang kita gak punya dari sana, dan sebaliknya,” imbuhnya.

Dengan kolaborasi ini juga diharapkan bisa meningkatkan rekognisi dan paparan FK Unair pada dunia pendidikan kesehatan di tingkat internasional.

Diketahui, Leiden University saat ini masuk dalam jajaran 100 kampus terbaik di dunia. Selain sebagai kampus tertua di Belanda yang memiliki sejarah perkembangan pendidikan panjang.

“Secara emosional kami juga memiliki kedekatan. FK Unair yang saat ini berusia 100 tahun juga menjadi salah satu kampus tertua di Indonesia. FK Unair yang saat itu masih bernama NIAAS pada tahun 1948 juga dipimpin orang Belanda,” tambah dekan.

Ia menargetkan, peningkatan capaian dari segi kualitas dan kuantitas terutama dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni pendidikan penelitian dan pengabdian masyarakat. (lta/ris/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
31o
Kurs