Festival Seni Balai Pemuda Surabaya menampilkan beragam pertunjukan mulai musik, teater, lukisan, sastra, dan tari selama sepekan lebih.
Pantauan suarasurabaya.net, festival itu dimulai hari ini dengan pameran ratusan karya dari 54 pelukis asal Pulau Jawa yang mengundang pengunjung hingga rangkaian acara berakhir 15 Oktober mendatang.
M. Anis, ketua penyelenggara sekaligus Ketua Sanggar Merah Putih menyebut, salah satu trigger event ini digelar untuk menghidupkan lagi Balai Pemuda sebagai sentra kesenian di Surabaya.
“Ini namanya, kami menyelenggarakan Festival Seni Balai Pemuda, karena Balai Pemuda supaya kembali jadi oase kesenian di Surabaya, tempat paling bersejarah di Surabaya,” jelas Anis ditemui suarasurabaya.net, Jumat (6/10/2023).
Selain itu, penyelenggaraan sengaja digelar menjelang pendaftaran calon presiden dan calon wakil presiden.
Menurutnya, seni diharapkan bisa jadi perimbangan situasi politik yang saat ini hampir memenuhi pemberitaan.
“Karena bulan ini nanti tanggal 19 pendaftaran presiden, nanti dunia media digerojok berita politik. Nah kami menyelenggarakan ini sebagai penyeimbangan. Politik boleh tapi jangan melupakan kesenian, itu visinya,” jelasnya lagi.
Semua seni rupa yang ditampilkan dalam rangkaian acara, lanjutnya akan bergantian atau berjadwal. Namun pameran karya lukisan akan digelar sampai event berakhir.
“54 pelukis, masing-masing ngirim delapan karya. Ada dari Bali, Solo, Salatiga, jadi Pulau Jawa. Total ada 434 karya,” imbuhnya.
Pembukaan event hari ini juga selain membuka pameran yang turut menjual tiap karya lukisan di atas kanvas 20 x 30 cm senilai Rp250 ribu, juga diadakan melukis di tempat.
Puluhan pelukis, diminta melukis wajah Anthony Clark Wakil Konsul Jenderal Australia Di Surabaya yang turut meresmikan acara.
“Di depan itu lomba acaranya mau dibuka Pak Wali, mau ngelukis wajah Pak Wali tapi gak jadi. Mereka para pelukis yang mau menggambar. Nanti hasilnya diseleksi malam ini dipamerkan besok di basement tapi karena gak jadi, ya batal,” tandasnya. (lta/iss)