Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya akan menghadirkan ulang tradisi lama pasar rakyat era tahun 1960-1990-an dalam Festival Peneleh pada 7-9 Juli 2023.
Wiwiek Widayati Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olahraga, serta Pariwisata (Disbudporapar) Surabaya menyebut, Festival Peneleh tidak hanya membangkitkan ekonomi tapi juga mengangkat potensi kawasan sejarah.
Selain Festival Peneleh, akan digelar juga Java Coffee Culture (JCC) mulai 7-9 Juli 2023 di Jalan Tunjungan.
Acara bertajuk “Diplomasi Kopi Lintas Generasi” ini akan ada serangkaian event, mulai dari Educoffee, Showcasing, Business Matching, JCC Competition, Teatrikal Soerabaja Tempoe Doeloe, Pasar Rakjat dan Layar Tanjap, Peneleh Heritage Track, dan lainnya.
“Ada juga kompetisi foto, parade mural, hingga ada juga latte art competition, tak lupa ada UMKM Kopi se-Indonesia,” kata Wiwiek pada Sabtu (1/7/2023).
Kegiatan itu rencananya dihadiri Sandiaga Uno Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Teten Masduki Menteri Koperasi dan UKM, Khofifah Indar Parawansa Gubernur Provinsi Jatim, Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya, Filianingsih Hendarta Deputi Gubernur BI dan Doddy Zulverdi Kepala Perwakilan BI Provinsi Jatim.
Wiwiek menerangkan, Festival Peneleh bentuk upaya pemkot menggali potensi sejarah, budaya, dan ekonomi dalam mengembangkan kawasan wisata.
Ia berharap suasana pasar rakyat yang digelar di sepanjang Jalan Peneleh penuh pedagang kaki lima, mulai dari penjual topeng-topengan, mainan, jajanan, pakaian, dan masih banyak lainnya dan mulai pudar saat 1990-an itu hidup lagi.
Wiwiek berharap Festival Peneleh akan membuka peluang dan merekonstruksi ulang sejarah Peneleh sebagai upaya pengembangan wisata yang berbasis sejarah, budaya, dan ekonomi.
Pemkot Surabaya bersama Bank Indonesia dan Komunitas Begandring Soerabaia itu akan melibatkan belasan RW.
“Dalam festival ini pemkot turut melibatkan 16 RW di kawasan Peneleh. Nanti juga ada sajian kuliner, tampilan seni khas Peneleh dalam festival ini,” terangnya.
“Konsep ini (Festival Peneleh) pertama kali digelar dengan nuansa dan budaya lokal tempo dulu. Warga Kota Surabaya bisa hadir dan menikmati serangkaian acara ini pada 7-9 Juli 2023 mendatang,” pungkasnya. (lta/saf/faz)