Jumat, 22 November 2024

Fatayat NU Perkuat Kompetensi Gerakan Perubahan melalui Rakernas

Laporan oleh Risky Pratama
Bagikan
Konsolidasi organisasi Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) melalui kegiatan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Fatayat Festival dan Apel Akbar yang diselenggarakan di Surabaya, pada 29 September hingga 1 Oktober 2023. Foto: Fatayat NU

Margaret Aliyatul Maimunah Ketua Umum PP Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) menyatakan sebagai negara demokrasi, partisipasi perempuan dalam pembangunan adalah suatu keharusan.

Hal itu ia ungkapkan dalam konsolidasi organisasi lewat kegiatan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Fatayat Festival dan Apel Akbar yang diselenggarakan di Surabaya, pada 29 September hingga 1 Oktober 2023.

“Tidak ada demokrasi tanpa partisipasi perempuan,” ucap Margaret dalam keterangannya, Sabtu (30/9/2023).

Untuk mencapai upaya tersebut dan agar bisa berjalan dengan baik, kata dia, harus ada peningkatan kapasitas pengurus organisasi dan jalannya organisasi. Sehingga, diperlukan konsolidasi organisasi menuju militansi dan profesionalitas pengurus Fatayat NU.

Margaret menilai, militansi kader atau pengurus menjadi sebuah persoalan yang mendasar. Oleh karena itu, harus terus dilakukan penguatan kompetensi.

“Kader dan pengurus Fatayat NU harus memiliki kompetensi sebagai bagian dari sebuah gerakan untuk melakukan perubahan,” terangnya.

Saat ini, kata dia, juga telah terbentuk 10 Pimpinan Cabang Istimewa (PCI) di luar negeri selama satu tahun masa kepengurusan. Sehingga, sekarang jumlahnya mencapai 17 PCI.

“Yakni, Malaysia, Hongkong, Taiwan, Brunei Darussalam, Tiongkok, Jerman, Inggris, Federasi Rusia Eropa Utara, Korea Selatan, Maroko, Yordania, Jepang, Tunisia, Rusia, Azerbaijan, Pakistan, dan Arab Saudi,” sebutnya.

Ia menambahkan, bahwa rakernas merupakan forum konsolidasi nasional pasca Kongres untuk menyatukan paradigma dan strategi gerakan organisasi, yang selanjutnya dituangkan melalui program-program kerja. (ris/bil/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
28o
Kurs