Adhy Karyono Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur dalam momen empat tahun kepemimpinan Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim dan Emil Elestianto Dardak Wakil Gubernur Jatim menyampaikan bahwa evaluasi dari pemerintahan mereka adalah fokus untuk turunkan angka stunting hingga kemiskinan kronis.
“Masih ada satu tahun lagi ada beberapa target persoalan yang harus kami selesaikan. Salah satunya kemiskinan kronis, angka stunting, dan pernikahan dini,” kata Adhy waktu ditemui di Gedung Negara Grahadi, Senin (13/2/2023).
Seperti diketahui, Pemprov Jatim menargetkan angka stunting pada 2024 menjadi 14 persen. Sedangkan jumlah penyandang stunting di seluruh Jatim saat ini mencapai 19,2 persen.
Kemiskinan juga menjadi fokus dari jalannya pemerintahan Khofifah dan Emil. Sebab jumlah angka kemiskinan di Jatim selama kepemimpinan keduanya mengalami peningkatan sekitar 55 ribu orang pada 2022.
Senada dengan Sekdaprov, Emil Elestianto Wagub Jatim mengatakan bahwa pihaknya bakal mengoptimalkan indeks di berbagai lini menjelang akhir masa jabatannya. Seperti kemiskinan dan indeks pembangunan manusia.
“Kemiskinan ada situasi yang membaik tapi juga ada sedikit rebound yang kita hadapai. Yang tentunya kita cermati sama-sama apakah ini berkaitan dengan kondisi ekobomi global termasuk tekanan inflasi,” ucap Emil.
Sedangkan Khofifah Gubernur Jatim mengatakan kalau target dan evaluasi selama empat tahun masa kepemimpinannya masih tetap berpedoman pada Nawa Bhakti Satya.
“Tetap Nawa Bhakti Satya sesuai janji kampanye dulu, kemudian di-breakdown dalam 11 indeks kinerja utama yang masuk dalam program dan masuk dalam laporan keterangan pertanggungjawaban (LKPJ),” ucap Khofifah.
Sebagai informasi, sejak pukul 17.00 WIB hingga 20.00 WIB, Khofifah dan Emil menggelar acara di Gedung Negara Grahadi dalam rangka memperingati empat tahun massa jabatan. Acara tersebut dibungkus dalam rangkaian doa bersama.(wld/iss/ipg)