Sebanyak enam perusahaan menggungat Twitter, Jumat (26/5/2023), karena belum membayar berbagai tagihan sejak dibeli Elon Musk pada tahun 2022 lalu. Di antara tagihan tersebut, ada tunggakan sewa kantor senilai Rp2 miliar.
Dilaporkan Antara mengutip Reuters, Minggu (28/5/2023), Joe Frank firma dari perusahaan penggugat mengatakan, total Twitter berutang 830.498 Dollar AS atau setara Rp12 miliar.
Joe menyebut, Twitter mengakhiri kontraknya pada 16 November 2022, tiga minggu setelah pembelian ditutup, dan tidak lagi berkomunikasi tentang permintaan pembayaran sewa tersebut.
Banyak tuan tanah, vendor, dan konsultan juga menggugat Twitter atas tagihan belum dibayar yang diwarisi kepada Musk seaudah dia membeli perusahaan tersebut.
Twitter juga digugat di Delaware oleh tiga mantan eksekutif termasuk Parag Agrawal, yang sebelumnya digulingkan Musk dari jabatannya sebagai CEO Twitter.
Agrawal mengatakan Twitter mengingkari kewajiban untuk mengganti biaya hukum lebih dari 1 juta Dollar AS atau sekitar Rp15 miliar.
Sementara, Musk mengatakan Twitter dapat menghasilkan arus kas positif segera setelah kuartal ini, meski terjadi penurunan pendapatan iklan.
Orang terkaya kedua di dunia yang juga menjalankan perusahaan mobil listrik Tesla Inc, memperkirakan Twitter telah kehilangan lebih dari setengah nilai sejak dia membelinya.(ant/bil/rid)