Senin, 25 November 2024

Empat Polisi Diduga Lalai dalam Kasus Meninggalnya Tahanan Polres Pelabuhan Tanjung Perak

Laporan oleh Wildan Pratama
Bagikan
Kombes Pol Dirmanto Kabid Humas Polda Jatim waktu memberikan keterangan di Mapolda, Selasa (9/5/2023). Foto: Wildan suarasurabaya.net

Kasus meninggalnya tahanan di Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya inisial AK (45) diduga akibat kelalaian empat anggota polisi.

Kata Kombes Pol Dirmanto Kabid Humas Polda Jawa Timur, empat anggota itu saat ini sedang diperiksa oleh Bidang Profesi dan Pengamanan (Bidpropam) Polda Jatim.

Empat polisi yang diduga lalai itu antara lain perwira polisi yakni Kasat Tahti Polres Pelabuhan Tanjung Perak. Kemudian tiga lainnya adalah bintara anggota Tahti.

“Ada tindakan yang tidak dilakukan anggota kita (polisi Perak). Yaitu tidak melakukan jaga tahanan dengan baik. Sehingga ada empat anggota yang diduga melakukan pelanggaran disiplin,” kata Dirmanto di Mapolda Jatim, Selasa (9/5/2023).

Akibat kelalaian itu, sebanyak 13 tahanan di Polres Pelabuhan melakukan penganiayaan terhadap korban hingga meninggal dunia. Kata Dirmanto, 13 tahanan ini kini jadi tersangka.

Terkait motifnya, Dirmanto hanya menyebut bahwa kasus ini penganiayaan sesama tahanan. “Sementara (kasusnya) penganiayaan terhadap sesama oknum tahanan di dalam Polres Pelabuhan Tanjung Perak,” jelas Dirmanto.

Sementara itu, Dirmanto menegaskan bahwa empat polisi yang diduga lalai ini masih diperiksa dan belum dinyatakan bersalah. Dalam pemeriksaan Bidproram Polda Jatim, Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak juga dimintai keterangan.

“Masih diperiksa,” imbuh Dirmanto.

Sebelumnya, pria inisial AK tahanan narkoba Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya diketahui meninggal dunia pada Jumat (28/4/2023) saat melakukan perjalanan dari Mapolres Pelabuhan Tanjung Perak menuju RS PHC.

Sitiyah, istri AK bilang kalau dirinya menerima informasi kalau suaminya sempat kritis karena sesak napas pukul 07.00 WIB. Namun, 30 menit kemudian ia dikabari jika suaminya telah meninggal dunia di RS PHC.

Sitiyah menuturkan, kalau pihak keluarga melihat dua luka di kepala yang masih mengucurkan darah. Lalu tiga luka di belakang leher dan sejumlah luka di bagian tangan serta sebagian tubuh.

Dirinya juga bilang kalau suaminya tidak punya riwayat sakit apapun. Sehingga kematian AK menjadi tanda tanya besar bagi dia dan keluarganya.

“Kayaknya disiksa itu, ada banyak lebam tapi lupa saya gak ngitung. Sepertinya ada 10 kurang lebih. Tidak punya riwayat sakit kok, orangnya gemuk. Ini tiba-tiba kurus badannya,” ujarnya.(wld/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Senin, 25 November 2024
33o
Kurs