Peringatan Hari Santri Nasional di Jawa Timur (Jatim) tahun ini diselenggarakan selama tiga hari berturut-turut, dengan puncak acara pada Minggu (22/10/2023).
Ahmad Jazidie Rektor Universitas Nahdlatul Ulama (Unusa) mengatakan, berada di era kemajuan teknologi saat ini, bagi Unusa ada empat jihad yang harus diperjuangkan oleh santri.
Pertama, ia mengatakan bahwa santri di zaman teknologi digital ini harus terus berupaya memperjuangkan keadilan.
“Karena itu juga salah satu sifat dari ahlussunnah wal jamaah, yakni al adl. Itu sebagai wujud dari jihad yang kita ijtihadkan,” ucapnya.
Kedua, jihad pendidikan. Yakni sebagai upaya untuk mengentaskan kebodohan yang ada di masyarakat saat ini.
“Bahkan jihad pendidikan itu dari awal, sebelum Nahdlatul Ulama (NU) berdiri,” ujarnya.
Ketiga, jihad kesehatan. Ia mengatakan bahwa dengan era yang serba maju, penyakit yang muncul juga semakin pintar. Sehingga, perlu adanya teknologi kesehatan dan farmasi yang dapat mengatasi masalah tersebut.
“Kita sudah melakukan riset centre tentang kesehatan pada pusat penelitian TBC, karena di Jatim masih tinggi dari keseluruhan nasional. Ada juga pusat penelitian tentang kesehatan lingkungan pesantren, seperti air bersih,” jelasnya.
Keempat, jihad ekonomi. Ia mengatakan, santri harus berupaya memikirkan kontribusi yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah kemiskinan.
“Kalau kebangsaan kan sudah, urusan kebangsaan bagi nahdiyin hubbul wathan minal iman, jadi urusan bangsa yang prinsipnya aswajah yang wasatiyah,” imbuhnya.
Seluruh tantangan tersebut, menurutnya harus menjadi ijtihad perjuangan santri di zaman yang serba modern saat ini, karena masih ada permasalahan di tengah masyarakat yang harus dicari jalan keluar. (ris/bil/ham)