Husnul Maram Kakanwil Kementerian Agama (Kemenag) Jawa Timur (Jatim) menyatakan, embarkasi haji Surabaya tahun ini memberangkatkan sekitar 36.928 orang yang tergabung dalam 24 kloter.
Dari seluruh jumlah itu, ia menyebut, 35.152 berasal dari jemaah Jatim, 698 jemaah dari Bali, dan 668 jamaah dari Nusa Tenggara Timur. Kemudian, 420 orang dari petugas kloter, 175 orang dari petugas haji daerah, dan 76 orang dari pembimbing.
“Jemaah haji akan dilayani petugas penyelenggara ibadah haji, PPIH kloter dan PPIH Arab Saudi, yang terdiri dari ketua kloter, pembimbing ibadah kloter, dokter, perawat, petugas layanan akomodasi, layanan konsumsi dan layanan transportasi,” ucapnya seusai apel kesiapan petugas haji Indonesia embarkasi Surabaya-Jawa Timur tahun 1444 H atau 2023 di halaman Gedung Negara Grahadi Surabaya, pada Kamis (11/5/2023).
Sesuai dengan rencana perjalanan haji tahun ini, ia menyebut, kloter pertama akan masuk ke Asrama Haji Surabaya pada 23 Mei 2023 dan kloter terakhir pada 22 Juni 2023.
Lebih lanjut, pada 23 Mei 2023 nanti, terdiri dari tiga kloter, yaitu kloter Kabupaten Bangkalan yang akan masuk pukul 09.00 WIB, kloter Kabupaten Sampang yang akan masuk pada pukul 11.00 WIB, dan kloter Kabupaten Sampang dan Bangkalan yang akan masuk pada pukul 13.00 WIB.
Dalam kesempatan itu, ia juga menyampaikan bahwa Jatim mendapat kuota prioritas untuk peserta lansia sebanyak 1.580 orang, dengan peserta tertua dari Kabupaten Pamekasan bernama Harun yang lahir pada 1 Juli 1904 dan yang termuda berusia 85 tahun.
“Yang mana kuota ini diberikan kepada jamaah yang seharusnya belum masuk urutan berangkat tahun ini, akan tetapi karena faktor usia, para jamaah ini bisa berangkat lebih awal,” ucapnya.
Ia menambahkan, dari Jatim ada sebanyak 11.274 jemaah yang masuk dalam klasifikasi lanjut usia diatas 65 tahun. Rinciannya, sebanyak 7.857 jemaah berusia 65-74 tahun, 1.271 jemaah 75-84 tahun, 2009 jemaah berusia 75-94 tahun, dan 137 jemaah berusia 95 tahun ke atas.
“Bertema haji berkeadilan dan ramah lansia, pemerintah tahun ini sangat konsen memperhatikan para jemaah haji yang usianya sudah lanjut, karena tiga tahun tidak ada keberangkatan haji, untuk jamaah lansia tahun 2020 dan 2021 adanya pandemi Covid-19, tahun 2022 ada batasan usia jamaah di atas 65 tahun tidak bisa berangkat,” ujarnya
Ia berharap, penyelenggaraan ibadah haji tersebut, mulai dari pemberangkatan hingga kepulangan bisa berjalan dengan baik.
“Kita semua berharap semoga seluruh rangkaian tersebut dapat berjalan dengan lancar,” pungkasnya.(ris/abd/ipg)