Jumat, 22 November 2024

Eliminasi TBC, Pemerintah Bangun Kolaborasi Lintas Sektor

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Ilustrasi - Dokter memeriksa penderita penyakit tuberkulosis (TBC) di Rumah Sakit Paru-paru Dr. M. Goenawan Partowidigdo, Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Foto: Antara

Pemerintah membangun kolaborasi lintas sektor untuk mencapai target eliminasi penyakit tuberkulosis atau TBC pada 2030, yakni menurunkan insiden TBC menjadi 65 per 100 ribu penduduk.

Maxi Rein Rondonuwu Direktur Jenderal Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Kementerian Kesehatan di Jakarta, Selasa (28/2/2023), menyampaikan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam upaya penanggulangan TBC.

Kolaborasi lintas sektor dan lintas program yang melibatkan organisasi profesi, lembaga swadaya masyarakat, hingga masyarakat umum di tingkat keluarga, individu, dan populasi khusus dibutuhkan untuk meningkatkan penemuan dan penanganan kasus TBC.

Keterlibatan organisasi masyarakat, organisasi profesi, hingga lembaga pelayanan kesehatan juga diperlukan dalam upaya promotif dan preventif untuk menanggulangi penularan tuberkulosis.

Melansir dari Antara, dalam upaya mencapai target eliminasi TBC, pemerintah menjalankan program-program untuk meningkatkan penemuan kasus tuberkulosis (Temukan TBC Obati Sampai Sembuh atau TOSS TBC), mewujudkan keluarga sehat dengan terapi pencegahan TBC, mewujudkan tenaga kesehatan berkualitas untuk Indonesia bebas TBC, mewujudkan pekerja bebas TBC untuk Indonesia produktif, serta menghilangkan stigma dan mendukung pasien TBC dengan sepenuh hati.

“Saya mengimbau dinas kesehatan memobilisasi sumber daya sesuai aturan yang berlaku, mendukung kegiatan penemuan kasus TBC secara aktif, serta melakukan edukasi pencegahan penularan TBC di tingkat keluarga dan masyarakat melalui pendekatan investigasi kontak dan di tempat khusus dengan kegiatan skrining,” kata Maxi.

“Perbanyak media komunikasi, informasi, dan edukasi tentang penanggulangan TBC,” katanya.

Dia juga menyampaikan bahwa pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan penemuan kasus TBC perlu dilakukan di tingkat keluarga dan di tempat atau dalam populasi khusus melalui Sistem Informasi Tuberkulosis (SITB) secara rutin.

Menjelang peringatan Hari Tuberkulosis Sedunia tanggal 24 Maret 2023, Kementerian Kesehatan menggiatkan kampanye untuk meningkatkan pemahaman, kesadaran, dan peran masyarakat dalam upaya penanggulangan TBC.

Peringatan Hari Tuberkulosis Sedunia Tahun 2023 mengangkat tema “Ayo Bersama Akhiri TBC, Indonesia Bisa!”

Menurut data pemerintah lebih dari 900 ribu orang masih hidup dengan TBC di Indonesia. Pemerintah terus berupaya untuk menekan penularan penyakit tersebut.(ant/abd/rst)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
31o
Kurs