Fenomena El Nino diperkirakan terus berlanjut di Belahan Bumi Utara dari Desember 2023 hingga Februari 2024, dengan peluang lebih dari 95 persen.
“Pada Juli, El Nino terus berlanjut seperti yang ditandai oleh suhu permukaan laut di atas rata-rata di seluruh Samudera Pasifik khatulistiwa,” kata Layanan Cuaca Nasional (National Weather Service/NWS) Amerika Serikat yang dilansir Antara, Sabtu (12/8/2023).
Sebagai informasi, El Nino dan La Nina merupakan pola iklim di Samudra Pasifik yang dapat memengaruhi cuaca di seluruh dunia.
Saat peristiwa El Nino, angin pasat melemah. Air hangat terdorong kembali ke timur, menuju pantai barat Amerika.
“Dilihat dari perkembangan terkini, para peramal cuaca lebih yakin akan terjadinya peristiwa El Nino yang ‘kuat’, dengan sekitar dua per tiga kemungkinan suhu akan naik sekitar 1,5 derajat Celsius atau lebih pada November 2023 hingga Januari 2024,” tambah NWS.
Sementara itu, Organisasi Meteorologi Dunia pada Mei 2023 lalu memperingatkan kalau pola cuaca tersebut dapat berkontribusi pada peningkatan suhu global. (ant/bil/faz)