Jumat, 22 November 2024

Dua Korban Kecelakaan Lumajang Masih Kritis dan Dirawat di RSUD Dr. Soetomo

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
Dokter Wihasto Suryaningtyas Ahli Bedah Saraf selaku Dokter Penanggung Jawab Pasien (DPJP) RSUD Dr. Soetomo Surabaya (tengah) pada Rabu (22/11/2023). Foto: Meilita suarasurabaya.net

Dua korban luka berat imbas kecelakaan minibus di Lumajang masih kritis di RSUD Dr. Soetomo Surabaya hingga hari ini, Rabu (22/11/2023).

Dokter Wihasto Suryaningtyas Ahli Bedah Saraf selaku Dokter Penanggung Jawab Pasien (DPJP) RSUD Dr. Soetomo Surabaya menyebut, dua korban dirujuk pada Senin (20/11/2023) atau sehari selepas kecelakaan. Keduanya mengalami cedera di beberapa organ.

“Salah satunya gegar otak. Jadi ada yang berat karena benturan, ada yang ringan tidak berat tidak, masih di antara, atau gagar otak sedang,” jelasnya saat ditemui suarasurabaya.net, Rabu (22/11/2023).

Warsito (60 tahun) warga Banyu Urip Wetan kondisinya lebih parah dibandingkan Alen Orlin (7 tahun) warga Simomulyo Baru.

“Warsito ada cedera beberapa organ kepala, dada. Yang Alen ada cedera di organ kepala perdarahan otak tidak besar, dada, dan organ dalam perut. Semuanya dalam masa perawatan masa kristis belum terlewati. Masih observasi intensif di ruang operasi intensif,” jelasnya lagi.

Sementara Dokter Kun Arifi Spesialis Anestesi Konsultan Perawatan Intensif Pelayanan Medis menambahkan, Alen mulai menunjukkan respons meski belum bisa berkomunikasi.

“Tadi pagi saya lihat ada kenaikan skala kesadarannya. Sudah mulai bisa buka mata,” katanya.

Kedua pasien belum dilakukan tindakan operasi selain penjahitan luka luar. Dokter masih fokus menstabilkan kondisi pasien.

“Terkait tindakan akan kita lakukan jika ada indikasi. Sekarang masih fluktuatif sambil evaluasi. Pak Warsito masih pakai alat bantu napas. Alen oksigen aja,” jelasnya.

Rinda Pandan Wangi (30 tahun) ibu Alen menyebut, pemindahan anaknya ke Surabaya atas persetujuan keluarga. Sementara Alen belum bisa diajak komunikasi hanya menunjukkan respons tantrum sesekali.

“Sering tantrum marah-marah. Biasanya tidak pernah. Mungkin masih trauma,” tandasnya. (lta/saf/iss)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
29o
Kurs