Jumat, 22 November 2024

DPRD Surabaya Minta Sekolah Masukkan Kurikulum Kebencanaan

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
Ilustrasi. Seorang guru sedang melakukan kegiatan belajar mengajar di sebuah SD Negeri di Surabaya. Foto: Dok. suarasurabaya.net

Tercatat hampir sembilan ribu jenis kejadian kedaruratan di Surabaya selama tahun 2022, DPRD Surabaya minta kurikulum kebencanaan masuk ke satuan pendidikan.

Banyaknya jumlah kejadian kedaruratan itu terlihat saat Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Wali Kota Surabaya tengah dibahas Komisi D DPRD Surabaya.

Khusnul Khotimah Ketua Komisi D DPRD Kota Surabaya menyebut, data yang diterima Panitia Khusus (Pansus) LKPj Wali Kota Surabaya, selama 2022 total ada 8.977 jenis kejadian kedaruratan.

Kategori paling banyak merupakan kecelakaan, mencapai 4.846 kejadian dan darurat medis 3.099 kejadian. Disusul kebakaran 303 kejadian, pohon tumbang 191 kejadian, dan penemuan jenazah 177 kejadian. Kemudian genangan 153 kejadian, rumah roboh 106 kejadian, orang tersesat 43 kejadian, masalah hewan 41 kejadian, orang meninggal mendadak 11 kejadian dan orang tenggelam tujuh kejadian.

“Jika kejadian itu dipetakan dalam wilayah, yang paling sering ada kejadian kedaruratan adalah Surabaya Timur dengan 2.624 kejadian, Surabaya Selatan 2.609 kejadian, Surabaya Pusat 1.676 kejadian, Surabaya Barat 1.170 dan Surabaya Utara 898 kejadian,” kata Khusnul, Selasa (18/4/2023).

Berkaca pada data itu, Khusnul minta masalah penanggulangan dan penanganan bencana masuk dalam kurikulum pelajaran di tingkat satuan pendidikan.

Menurutnya, memupuk kesadaran masyarakat untuk mencegah dan menangani bencana tidak mudah, harus dilakukan sejak dini.

“Untuk itu, pada 2023 ini kami mengusulkan agar kurikulum tentang penanggulangan dan penanganan bencana dimasukkan dalam satuan pendidikan. Tujuannya apa, agar siswa sejak dini memahami hingga muncul kesadaran soal pencegahan dan penanganan bencana,” ungkapnya.

kurikulum pendidikan tentang kebencanaan itu, lanjutnya, juga pernah diusulkan Megawati Soekarnoputri Ketua Umum DPP PDI Perjuangan. Namun, belum juga ditindaklanjuti serius.

“Jika melihat data dari BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Surabaya, jumlah kebencanaan di Surabaya cukup banyak. Sudah saatnya Pemkot Surabaya memasukkan kurikulum kebencanaan atau kejadian kedaruratan ini ke sekolah,” tandas Khusnul yang juga Wakil Ketua DPC PDIP Surabaya.(lta/abd/iss)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
28o
Kurs