Sabtu, 23 November 2024

Dosen Unair Kembangkan Penelitian Makanan Darurat untuk Korban Bencana

Laporan oleh Risky Pratama
Bagikan
Hasil inovasi makanan untuk darurat bencana karya peneliti Universitas Airlangga (Unair). Foto: Unair

Annis Catur Adi Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga (Unair) mengembangkan makanan darurat untuk korban bencana.

Ia mengatakan, ide penelitiannya tersebut didapatkan dari pengalamannya ketika mengunjungi daerah-daerah terdampak bencana alam di Indonesia.

“Fakta yang terjadi di lapangan saat ini adalah penyediaan makanan darurat masih berupa makanan instan dan biskuit biasa. Akibatnya, kelompok rentan gizi seperti balita, lansia, serta ibu hamil dan menyusui berisiko menurun status gizi dan daya tahan tubuhnya,” ucapnya dalam keterangan yang diterima Rabu (26/4/2023).

Pria yang juga ketua DPD Pergizi Pangan Jatim (Jawa Timur) itu menyatakan, bahwa pengembangan makanan darurat dari penelitiannya itu, juga berbasis pangan lokal yang padat gizi.

“Makanan darurat untuk korban bencana ini juga dapat memberikan manfaat peningkatan imunitas serta anti-distress,” ungkapnya.

Dalam kesempatan itu, ia juga menyampaikan jika inovasi makanannya yang berbentuk biskuit itu praktis, sehingga dapat menjadi bekal dalam berbagai keadaan, baik di darat hingga di laut.

Dengan biskuit yang diberi nama Biskuit Darurat Indonesia (Bidari) itu, ia berharap dapat membantu permasalahan gizi masyarakat saat terjadi bencana.

“Diharapkan juga dapat menjadi solusi yang aplikatif dan berkelanjutan dalam mengatasi permasalahan terkait kebutuhan akan makanan darurat bagi korban terdampak bencana alam,” ucapnya.

Sementara untuk saat ini, ia mengatakan inovasinya tersebut masih dalam tahap pengajuan untuk mendapatkan Hak Kekayaan Intelektual.

Meskipun begitu, ia ingin agar penelitiannya tersebut, tidak berhenti, melainkan ke depan dapat terus dikembangkan dengan teknologi yang lebih canggih.

“Semoga penelitian ini dapat dikembangkan lebih lanjut dengan bahan pangan lokal lainnya yang disesuaikan dengan kearifan lokal di Indonesia,” pungkasnya.(ris/abd/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
28o
Kurs