Untuk menghadapi Pemilihan Umum (Pemiu) 2024, Fahrul Muzaqqi Dosen Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga (Unair) mengingatkan pentingnya peran pemilih pemula.
“Pemilih pemula diketahui memegang peranan yang sangat besar dalam pemilu 2024, yakni sekitar 60 hingga 70 persen adalah pemilih pemula atau pemilih kedua,” ucapnya dalam keterangan yang diterima, pada Sabtu (10/6/2023).
Oleh karena itu, ia menyampaikan bahwa pemilih pemula yang masih berada dalam tahap awal untuk mempraktikkan demokrasi elektoral, menjadi bagian penting dalam proses pemilu.
“Seluruh warga Republik Indonesia yang berumur minimal 17 tahun dan telah mendapatkan hak suara, memiliki peranan yang penting dalam Pemilu 2024, utamanya bagi para pemilih pemula,” ujarnya.
Pihaknya menggarisbawahi bahwa hal yang terpenting saat ini adalah terkait dengan niat dan kepedulian para pemilih pemula dalam pelaksanaan pemilu 2024.
Dengan begitu, ia menyebut, pemilih pemula ke depannya akan mampu memberikan angin segar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Minat dan perhatian para pemilih pemula merupakan sesuatu yang perlu diperhatikan oleh kandidat yang mencalonkan diri pada pemilu 2024. Para kandidat harus memutar otak untuk menarik minat dan perhatian para pemilih pemula dengan menawarkan sesuatu yang menarik dalam hal positif,” jelasnya.
Ia berharap, dalam penyelenggaraan Pemilu 2024 nanti, terdapat iklim yang sehat, utamanya tidak mengarah pada praktik SARA dan diskriminasi.
“Politik itu memang sesuatu yang tidak selalu sesuai dengan harapan. Namun, ketika kita tidak peduli dengan politik, justru kita yang dipolitisi. Maka, kepedulian kita sangat menentukan jalannya demokrasi. Jangan sampai kita hanya menjadi objek politik melainkan harus menjadi subjek politik,” pungkasnya.(ris/iss)