Senin, 25 November 2024

Dokter Singapura Klaim Perbarui Sel Tubuh Pakai Anak Domba Bisa Remajakan Tubuh

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
Ilustrasi anak domba. Foto: AZ Animal

Seorang dokter asal Singapura mengklaim sel tubuh yang terus menurun seiring bertambahnya usia, ternyata bisa diperbarui dan digantikan dari sel anak domba.

Dokter (dr.) Daniel Lim asal Singapura melalui Andi Solaeman tim perwakilannya menyebut, menurunnya kualitas dan kuantitas sel tubuh akan menghambat kesembuhan luka atau penyakit.

“Waktu masih anak-anak kecil, sel-sel banyak sekali. Misal luka, cepat sembuh karena selnya banyak sekali. Setelah besar, itu akan turun signifikan. Umur 50, 60, 80 tahun, turun lagi. Jadi, kalau luka apa, lama sembuhnya,” jelas Andi, Sabtu (26/5/2023).

Untuk mengembalikan peremajaan sel-sel tubuh, ada terapi stem cell yang bisa dilakukan. Namun, bukan mengambil dari bagian tubuh manusia, melainkan dari anak domba.

“Jadi terapi ini stem cell ditambahin. Sekali suntik, 200 juta sel yang disuntikkan. Supaya bisa peremajaan,” jelasnya.

Andi menjelaskan berdasarkan penelitian dr. Daniel, stem cell dengan anak domba itu diyakini cocok dan steril untuk manusia.

“Karena anak domba lebih gampang dikontrol, bersih, tidak jorok dan di Jerman ada peternakan sendiri untuk menghasilkan itu. Di China juga ada, tapi kotor dan mau punah. Yang paling cocok ya anak domba,” tambahnya.

Selain peremajaan, sel anak domba yang disuntikkan ke tubuh manusia juga bisa menyembuhkan penyakit. “Sistem ini memang bukan medical treatment. Tapi, alternatif bahwa dengan dimasukkan lagi sel-sel kita baru, organ tubuh lama bisa diremajakan lagi,” terang Andi.

Idealnya, kata Andi, manusia butuh melakukan peremajaan sel ketika sudah menginjak usia 50 tahun. Namun, tidak menutup kemungkinan dilakukan pada anak-anak jika punya penyakit bawaan.

“Tegantung, untuk anak-anak masih kecil kalau mereka punya problem alergi, asma, itu bisa. Idealnya yang umum, usia 50 tahun. Di mana sel-sel udah turun rendah sekali. Kalau garansi (penyakit akan sembuh) gak bisa. Tapi, dengan logika bahwa organ tubuh diperbarui bisa hilang dengan sendirinya,” bebernya lagi.

Menurut Dokter Daniel, umumnya stem cell mengambil dari sel manusia. Namun, banyak risiko yang ditimbulkan terutama jika pendonor sel bersentuhan dengan obat terlarang.(lta/bil/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Senin, 25 November 2024
29o
Kurs