Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya siap menyuntikkan ratusan vaksin untuk mencegah penyebaran virus Lumpy Skin Disease (LSD) pada hewan ternak di wilayah setempat.
Antiek Sugiharti Kepala DKPP Kota Surabaya mengatakan, sudah tersedia 200 dosis vaksin LSD yang siap disuntikkan ke hewan ternak, khususnya sapi.
“Vaksin LSD kami dapat 200 dosis, 140 dosis kami mulai minggu depan,” ujar Antiek melansir Antara, Minggu (4/6/2023).
Penyuntikan hewan milik para peternak di Surabaya akan ditempatkan langsung di masing-masing kandang. “Semua peternakan di Surabaya. Satu dosis untuk satu hewan,” ucapnya.
Selain hewan milik peternak, distribusi vaksin LSD juga diperuntukkan bagi hewan koleksi Kebun Binatang Surabaya (KBS).
Pelaksanaan penyuntikan dilakukan langsung oleh pmanajemen KBS. Total terdapat 60 vaksin LSD yang didistribusikan.
Supaya memaksimalkan langkah pencegahan penularan virus LSD, DKPP Kota Surabaya sudah mengajukan tambahan distribusi vaksin. “Kami lagi minta tambahan 350 dosis lagi,” kata dia.
DKPP Kota Surabaya juga sudah membentuk skema penanganan bagi hewan ternak yang terindikasi terkena paparan virus LSD. Caranya dengan menerapkan mekanisme karantina.
Menurutnya, cara tersebut sama seperti ketika munculnya wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) beberapa waktu lalu.
“Sapi yang terinfeksi LSD harus segera dipisahkan dan ditempatkan dalam karantina. Guna mencegah penyebaran penyakit ke sapi lain yang masih sehat,” ucap Antiek.
Perlu diketahui vaksinasi LSD hanya diperuntukkan bagi hewan ternak, sedangkan hewan kurban tak akan disuntik anti virus.
Antiek menyebut sebelum masuk Surabaya, setiap hewan kurban akan dilakukan pemantauan ketat. Salah satunya dengan melakukan pengecekan surat kesehatan.
“Mendatangkan hewan harus ada surat keterangan sehat dari pejabat veteriner daerah asal. Hewan untuk kurban harus memenuhi syarat sehat. Kalau divaksin, terus dipakai kurban justru ditakutkan ada residunya yang bahaya untuk manusia kalau dimakan,” ujar dia. (ant/wld/saf/iss)