Jumat, 22 November 2024

Disnaker Jatim Buka Kesempatan Difabel Jadi Wirausaha Batik Tulis dan Shibori

Laporan oleh Wildan Pratama
Bagikan
50 penyandang disabilitas mendapatkan pelatihan di ruangan HARRIS Hotel & Convention Bundaran Satelit Surabaya, Senin (19/6/2023). Foto: Wildan suarasurabaya.net

Berbagai cara telah dilakukan Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jawa Timur (Jatim) untuk memberdayakan kelompok disabilitas supaya memiliki pemasukan secara mandiri.

Kali ini sebanyak 50 orang difabel atau penyandang disabilitas dari berbagai daerah, mendapat pelatihan bimbingan wirausaha batik tulis dan shibori selama lima hari ke depan.

Himawan Estu Bagijo Kepala Disnakertrans Jatim bilang, peserta pelatihan didominasi dari Surabaya dengan 18 orang.

Tujuan pelatihan ini bermuara pada perluasan kesempatan kerja secara inklusif untuk mengurangi angka pengangguran di Jatim khususnya bagi difabel.

“Kami menyesuaikan minat dan kemampuan mereka, kebanyakan di batik tulis,” kata Himawan waktu ditemui di tempat pelatihan pada Senin (19/6/2023).

Sementara itu, menurut data Disnakertrans Jatim pada 2022, baru 58 perusahaan yang mempekerjakan difabel dengan jumlah 879 orang di sektor formal.

Angka tersebut dinilai masih sangat jauh dibanding jumlah perusahaan di Jatim tahun 2022 yang berkisar sebanyak 39.861 perusahaan.

Oleh sebab itu, Himawan merasa perlu ada intervensi untuk mendorong serapan tenaga kerja disabilitas, baik di sektor formal dan non formal.

Kata Himawan, bimbingan wirausaha ini juga menggandeng lembaga. Salah satunya Aora yang bergerak di bidang peningkatan SDM inklusif di Surabaya.

Selain bimbingan wirausaha khusus semacam ini, Disnakertrans juga memaksimalkan pelatihan difabel di sejumlah Balai Latihan Kerja (BLK) di masing-masing daerah.

“Pelatihan di BLK tetap kita maksimalkan dengan mengikutsertakan pekerja difabel, tapi tidak secara khsusus seperti hari ini,” ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Purwanti Utami Kabid Penempatan & Perluasan Kesempatan Kerja Disnakertrans Jatim menjelaskan, pelatihan ini punya target untuk membuat peserta mampu mengembangkan usahanya secara produktif yang berdampak pada penyerapan tenaga kerja baru di daerah setempat.

“Planning untuk mengembangkan usaha membatik. Ini juga mengarahkan mereka yang memiliki semangat mandiri dengan menjalankan UMKM sehingga mampu menjadi entrepreneur bahkan mampu menyerap tenaga kerja di lingkungan sekitarnya,” ujar Ami sapaan akrabnya.(wld/saf)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
27o
Kurs