Jumat, 22 November 2024

Dishub Surabaya Sosialisasikan Gerakan Minta Karcis dan Bakal Pasang Papan Tarif di Rambu Parkir

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
Tundjung Iswandaru Kepala Dinas Perhubungan Kota Surabaya sosialisasi Gerakan Minta Karcis ke warga, Kamis (10/8/2023). Foto: Meilita suarasurabaya.net

Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya menggelar sosialisasi Gerakan Minta Karcis di kawasan Taman Bungkul Surabaya pada Kamis (10/8/2023).

Tundjung Iswandaru Kepala Dishub Kota Surabaya memimpin langsung sosialisasi pada beberapa pengendara motor maupun mobil yang parkir di kawasan percontohan alat parkir meter itu.

“(Sosialisasi ini menekankan) terutama pengguna jasa parkir. Saya sampaikan, kalau parkir minta karcisnya. Kalau tidak dikasih, tidak usah dibayar. Harapannya orang juga tidak segan meminta (karcis),” jelas Tundjung ditemui suarasurabaya.net saat sosialisasi, Kamis siang.

Masyarakat atau pemilik kendaraan juga diminta memerhatikan karcis yang diberikan juru parkir (jukir). Harus berhologram dan bukan karcis kedaluwarsa.

“Karcis resmi ada hologramnya susah dipalsukan. Jukir tidak boleh pakai karcis sendiri atau pakai kartu yang nomornya dibuat sendiri. Laporkan ke kami akan kami tindak di lapangan. Termasuk yang kedaluwarsa tanggalnya,” jelasnya.

Dani Irawan salah satu pengendara mobil yang parkir di kawasan Taman Bungkul Surabaya mendapat sosialisasi Gerakan Minta Karcis dari Dishub Surabaya, Kamis (10/8/2023). Foto: Meilita suarasurabaya.net

Sementara jukir resmi, lanjut Tundjung akan juga ditertibkan untuk menambah karcis jika kehabisan karena ramainya kendaraan yang parkir. Bukan malah menimbun atau menyimpan kertas karcis.

“Kalau karcisnya kurang, ya jukir berhak minta nanti ada satgas memberikan itu (karcis). (Temuan dishub jukir yang melanggar dengan menyimpan karcis kedaluwarsa) belum diketahui apa alasannya. Mangkanya saya sampaikan agar masyarakat mau meminta,” tegasnya

Harapannya, sosialisasi bisa meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) sektor parkir lebih baik lagi. Untuk menertibkan, akan ada satgqs khusus gabungan dishub dengan aparat penegak hukum di setiap wilayah Surabaya.

Sementara pembayaran retribusi parkir, ke depan akan dibuat cashless seluruhnya namun mekanisme yang tepat masih dalam kajian.

“Harapannya cashless. Msih kajian beberapa alternatif mekanisme pemungutannya nanti akan finalisasi, pembahasan dan lain-lain dikonsultasikan dan dikomunikasikan ke masyarakat,” tandasnya.

Terpisah, Dani Irawan (27 tahun) warga Bratang yang parkir kendaraan di kawasan Taman Bungkul mengaku sosialisasi membuatnya semakin berani meminta karcis sebelum membayar tarif.

“Kalau ada sosialisasi gini, berani ke depannya sebelum bayar harus minta karcis dulu,” jelasnya.

Begitu juga Yusuf warga Wonokromo yang baru pertama kali menjajal alat parkir meter, mengaku tidak sulit hanya dia belum punya e-money sehingga selalu memilih membayar tarif cash.

“Tidak susah sih, gampang. Cuma saya tidak punya e-money. Sosialisasi ini lebih enak, semoga nanti lebih tertib,” harapnya. (lta/saf/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
36o
Kurs