Jumat, 22 November 2024

Dirlantas Polda Jatim Menduga Laka Maut Bus di Ngawi karena Sopir Menghindari Pejalan Kaki

Laporan oleh Wildan Pratama
Bagikan
AKBP Argo Wiyono Kapolres Ngawi waktu mendatangi lokasi terjadi kecelakaan maut antara Bus Eka dan Bus Sugeng Rahayu, Kamis (31/8/2023). Foto: Polres Ngawi

Kombes Pol Muhammad Taslim Chairuddin Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Jawa Timur (Jatim) menduga kecelakaan maut antara Bus Sugeng Rahayu dan Bus Eka Cepat di Jalur Ngawi-Madiun, akibat menghindari pejalan kaki yang mau menyeberang.

Taslim menyebut kecelakaan maut yang terjadi setelah Subuh atau sekitar pukul 05.15 WIB itu, berlangsung di jalan arteri dengan medan lurus dan lampu penerangan yang memadai.

“Laka itu terjadi di jalanan yang lurus dengan lampu penerangan yang cukup, diduga keras akibat kelalaian pengemudi Bus Sugeng Rahayu dan pejalan kaki yang dihindarinya,” kata Taslim saat dikonfirmasi awak media, Kamis (31/8/2023).

Taslim mengutarakan, kronologi kecelakaan ini berawal saat Bus Sugeng Rahayu melaju dengan kecepatan tinggi dari arah Ngawi menuju Madiun atau Surabaya. Di saat bus sedang melaju kencang, tiba-tiba ada pejalan kaki yang hendak menyeberang.

Sopir Bus Sugeng Rahayu kemudian membanting stir hingga berpindah jalur. Sedangkan dari arah berlawanan di depan sisi kanan ada Bus Eka yang melaju. Sehingga adu moncong dua bus tidak terhindarkan.

Karena kerasnya tabrakan, kondisi badan bus Sugeng Rahayu dan Eka rusak dan ringsek parah. Atap Bus Sugeng Rahayu bahkan dikabarkan sampai terlepas.

“Kelalaian diawali pejalan kaki yang dimungkinkan akan menyeberang jalan tidak melihat situasi, kemudian kelalaian juga dilakukan pengemudi Bus Sugeng Rahayu yang tidak menjaga kecepatan, sehingga ketika ada pejalan kaki yang menyeberang, tidak mampu mengendalikan kendaraan sehingga terjadi laka tersebut,” jelas Taslim.

Menurut data kepolisian, kecelakaan maut ini mengakibatkan tiga orang meninggal dunia, yakni pengemudi masing-masing bus, dan satu pejalan kaki.

Saat ini polisi masih melakukam penyelidikan dan olah TKP. Akibat kejadian tersebut, arus lalu lintas Madiun-Ngawi tersendat. Baik dari arah Madiun maupun Ngawi.

Sementara AKP Muhammad Fahmi Kasatlantas Polres Ngawi saat dikonfirmasi Radio Suara Surabaya merinci, total ada 16 korban lain yang mengalami luka-luka atas kecelakaan ini.

“Sementara ada, yang lukanya butuh penanganan lebih lanjut, posisi sekarang ada di Rumah Sakit Widodo, Ngawi. Patah tulang sama luka di kepala, mungkin karena pecahan kaca,” bebernya.

Fahmi juga mengonfirmasi ada satu balita yang jadi korban luka atas kecelakaan ini. “Betul (balita) umur tiga tahun,” pungkasnya. (wld/bil/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
26o
Kurs