Jumat, 22 November 2024

Dinkes Bangkalan Kirim Spesimen 13 Balita Diduga Terpapar Campak Untuk Dijadikan Sampel

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Pelaksanaan Imunisasi Campak Rubella. Foto: Antara

Dinas Kesehatan (Dinkes) Bangkalan, Jawa Timur, mengirim sampel spesimen 13 balita yang diduga terpapar campak ke Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Provinsi Jawa Timur.

Menurut Sudiyo Kepala Dinkes Bangkalan di Bangkalan, Jawa Timur, Jumat (3/2/2023), ke 13 balita yang diduga suspek campak itu berdasarkan hasil pelacakan yang dilakukan tim di sejumlah kecamatan di Kabupaten Bangkalan.

“Di antaranya di Kecamatan Sepuluh, Tanjung Bumi, Tanah Merah, Arosbaya dan Kecamatan Galis,” kata Sudiyo.

Sebelumnya Dinkes Jatim merilis, Kabupaten Bangkalan termasuk salah satu kabupaten di Jawa Timur dengan kasus campak tinggi bersama tiga kabupaten lain di Pulau Madura, yakni Sampang, Pamekasan dan Kabupaten Sumenep.

Dilansir dari Antara, total jumlah kasus campak di Madura mencapai 150 kasus dengan rincian, Kabupaten Sampang 57 kasus, Kabupaten Sumenep 55 kasus, Kabupaten Pamekasan 25 kasus, dan Bangkalan 13 kasus.

Penyebabnya karena banyak balita yang tidak diimunisasi lengkap saat pandemi Covid-19 berlangsung.

“Karena itu, Dinkes Bangkalan langsung menetapkan sebagai kejadian luar biasa dalam kasus campak ini. Kami langsung bergerak cepat melakukan pelacakan dengan mendatangi secara langsung rumah-rumah warga yang memiliki balita,” katanya.

Kepala Dinkes Bangkalan menjelaskan, berdasarkan laporan tim lapangan, sebenarnya balita yang diduga suspek campak itu semuanya 39 orang. Akan tetapi, yang bersedia diambil spesimen hanya 13 orang.

“Sehingga spesimen sampel yang dikirim ke Dinkes Jatim hanya 13 orang itu,” katanya.

Sudiyo lebih lanjut menjelaskan, gejala yang dialami balita yang terserang penyakit campak, mengalami panas tinggi, timbul bintik merah di tubuh, dan demam tidak turun selama beberapa hari.(ant/abd/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
27o
Kurs