Beredar sebuah video kelompok pesilat sedang melakukan aksi demo ke Mapolsek Balongpanggang, Gresik, pada Sabtu (12/3/2023) malam kemarin. Aksi demo tersebut berakhir sekitar pukul 01.00 WIB.
Dari informasi yang dihimpun, ada dua warga yang mendapat pukulan dari kelompok tersebut saat terjadi demo. Iptu Aldhino Prima Wildan Kasatreskrim Polres Gresik membenarkan adanya kejadian itu.
Namun Aldhino mengatakan bahwa kejadian pemukulan kepada warga itu dikarenakan salah paham. Ternyata korban yang dipukul itu dari kelompok pesilat yang sama.
Kata Aldhino, korban saat itu berniat menyapa rombongan. Namun para rombongan mengira dua warga itu sedang mengejek, sehingga terjadi tindakan pemukulan.
“Sudah kita datangi, ternyata salah paham. korban yang dipukul juga warga PSHT, berniat menyapa para rombongan itu, cuma rombongan awalnya mengira mereka mengejek, makanya terjadi seperti itu, dan mereka sudah minta maaf,” kata Aldhino kepada suarasurabaya.net, Minggu (12/3/2023).
Rombongan yang menggelar demo semalam itu berjumlah ratusan. Kata Aldhino, aksi demo kelompok pesilat itu buntut dari ucapan Kapolsek Balongpanggang waktu melakukan pengamanan perbatasan antara Gresik dan Mojokerto.
Sebab sebelumnya, pada hari Kamis (9/3/2023) sedang terjadi demo kelompok pesilat di Polres Mojokerto. Ketika itu, Polres jajaran mendapat perintah dari Polda Jatim untuk melakukan pengamanan di perbatasan. Tujuannya untuk mencegah massa agar tidak berangkat ke Mojokerto.
Karena kawasan Balongpanggang merupakan perbatasan Gresik dan Mojokerto, otomatis Polsek setempat turut melakukan pengamanan. Kata Aldhino, saat penyekatan itulah Kapolsek Balongpanggang mengucapkan sesuatu yang membuat kelompok pesilat tersinggung.
“Benar (kelompok pesilat tersinggung). Tapi salah paham aja itu,” jelas Aldhino.
Untuk diketahui, aksi demo para pesilat ke Mapolsek Balongpanggang, Gresik, pada Sabtu itu, bubar sekitar pukul 01.00 WIB tengah malam.(wld/abd/iss)