Jumat, 22 November 2024

China Merespons Tindakan Korea Utara atas Peluncuran Rudal di Semenanjung Korea

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Wang Wenbin Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China. Foto: Antara Wang Wenbin Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China. Foto: Antara

Pemerintah China merespons tindakan Korea Utara (Korut) yang meluncurkan rudal balistik jarak jauh dengan menyatakan masalah di Semenanjung Korea sangat rumit.

“China mengetahui perkembangan terkini di Semenanjung Korea. Permasalahan di Semenanjung Korea sangatlah kompleks dan perkembangan saat ini membuktikan bahwa upaya menyelesaikan masalah melalui tekanan militer tidak akan berhasil,” ujar Wang Wenbin Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Senin (18/12/2023) dilansir Antara.

Diketahui, Korut meluncurkan dua rudal balistik pada Senin kemarin. Salah satunya adalah rudal balistik antarbenua (intercontinental ballistic missile/ICBM) berbahan bakar padat sehingga lebih mudah diangkut dan diluncurkan dengan cepat. Peluncuran tersebut bersamaan dengan Wang Yi Menteri Luar Negeri China dan Pak Myong Ho Wakil Menlu Korea Utara di Beijing pada Senin.

“Tekanan hanya akan menjadi bumerang serta memperburuk masalah. Dialog dan konsultasi adalah cara terbaik untuk menyelesaikan permasalahan di Semenanjung Korea. Kami berharap pihak-pihak terkait dapat menyelesaikan inti permasalahan Semenanjung Korea dan mengambil langkah nyata melalui penyelesaian politis,” tutur  Wenbin.

Meski demikian, Wang Wenbin tidak menyebut apakah China mendukung tindakan Korut dalam meluncurkan rudal balistik itu.

“Semua pihak harus menghadapi inti persoalan di Semenanjung Korea secara jujur dan mengambil langkah nyata melalui pernyataan demi menjaga perdamaian dan stabilitas di Semenanjung Korea,” ucapnya.

Sedangkan mengenai pertemuan antara Wangyi Menlu dan Pak Myong HoWakil Menlu Korut, Wang Wenbin mengatakan China dan Korut adalah dua sahabat lama.

“Dalam beberapa tahun terakhir, persahabatan lama China-Korut semakin dipererat dalam di era baru. China dan Korut dengan tegas saling mendukung dan mempercayai satu sama lain, yang menunjukkan strategisnya persahabatan dan kerja sama China-Korut,” ungkap Wang Wenbin.

Ia menambahkan, China selalu memandang hubungannya dengan Korut dari sudut pandang strategis dan jangka panjang.

“Wakil Menlu Pak Myong Ho juga menyatakan sikap teguh partai dan pemerintah Korut untuk terus mempererat hubungan dan meningkatkan koordinasi dengan China dalam urusan multilateral, menjaga kepentingan bersama kedua negara dan berkontribusi terhadap perdamaian dan stabilitas di kawasan,” ungkapnya.

Lebih lanjut, peluncuran rudal jarak jauh Korut itu dilakukan setelah Pyongyang menguji coba rudal jarak pendek pada Minggu (17/12/2023) malam.

Peluncuran rudal secara beruntun tersebut diduga sebagai respons Korut atas pertemuan tingkat tinggi antara pejabat Amerika Serikat dan Korea Selatan (Korsel) di Washington DC pada Jumat (15/12/2023) guna membahas penggunaan senjata militer strategis AS untuk menangkal ancaman militer Korut.

Hal tersebut membuat Pyongyang mengecam pertemuan AS-Korsel dan menganggapnya sebagai tindakan yang memancing perang. Rudal balistik tersebut terbang sejauh 1.000 kilometer selama 73 menit dan jatuh di Laut Timur, yang juga dikenal sebagai Laut Jepang, artinya rudal itu bisa menargetkan sasaran manapun di antara wilayah Jepang hingga AS. (ant/feb/saf/ham)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
33o
Kurs