Tahun ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo menggelontorkan Rp2,25 miliar insentif dan honor ratusan tenaga kesehatan (Nakes) dan kader posyandu. Tujuannya, mendorong peningkatan pelayanan kesehatan di tengah-tengah masyarakat.
Penyerahan insentif secara simbolis oleh Ahmad Mudhlor Bupati Sidoarjo kepada 14 nakes, baik bidan maupun perawat yang praktik mandiri, di Pendopo Delta Wibawa, Sidoarjo, Jumat (28/7/2023) kemarin.
Dalam kesempatan itu juga diberikan honor kepada 1.026 kader kesehatan, serta fasilitas BPJS Ketenagakerjaan kepada 532 kader Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) di Kecamatan Sidoarjo.
Bupati bilang pemberian insentif dan honor merupakan salah satu program yang tertuang dalam RPJMD 2021-2026, yakni dalam upaya meningkatkan kinerja dan mengendalikan angka Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB), serta menekan angka stunting.
“Penyerahan insentif, honor, serta fasilitas BPJS Ketenagakerjaan bagi kader kesehatan ini bertujuan untuk memberikan apresiasi atas dedikasi dan kontribusi mereka dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat di Kabupaten Sidoarjo. Saya juga mohon kepada kader kesehatan di Sidoarjo mampu berperan aktif mengendalikan AKI, AKB, dan stunting,” kata Gus Muhdlor sapaan akrabnya dilansir laman resmi Pemkab Sidoarjo.
Dia juga minta pemberian insentif, dibarengi profesionalitas para kader kesehatan dan kenaikan performa kinerja yang lebih baik.
“Saya mengingatkan agar semua pihak terus berkolaborasi dalam menjaga keberlanjutan program-program kesehatan. Meskipun jumlah insentif ini tidak banyak, tetapi jangan lupa bahwa kader kesehatan ini merupakan bentuk pengabdian. Kami akan terus berupaya memberikan hak sesuai RPJMD,” tuturnya.
Muhdlor mengatakan keseriusan Pemkab Sidoarjo di bidang kesehatan terbukti dengan menjadi satu-satunya kabupaten yang punya rumah sakit tipe A. Selain itu membentuk rumah sakit sistem holding, dan menggerakkan serta memberikan insentif kepada 12.633 kader kesehatan untuk fokus pada wilayah sekitarnya.
“Tahun depan kami targetkan rumah sakit dengan tipe A sudah bisa dinikmati oleh masyarakat Sidoarjo, selain itu juga nantinya rumah sakit itu tidak hanya untuk orang sakit saja, tapi juga untuk orang sehat yang membutuhkan medical check up lebih seperti pemberian vitamin agar semakin sehat,” katanya.
Fenny Apridawati Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sidoarjo mengatakan, pemberian insentif dan honor ini merupakan bentuk kepedulian Pemkab mensejahterahkan sektor kesehatan.
“Pemberian insentif ini merupakan apresiasi kami, untuk kesejahteraan para kader kesehatan dan tenaga kesehatan Kabuapten Sidoarjo. Nantinya diharapkan akan memberikan dampak positif untuk sektor kesehatan di Kabupaten Sidoarjo,” ucapnya.
Data dinkes, anggaran untuk insentif dan honor bagi tenaga kesehatan maupun honor kader posyandu se-Kabupaten Sidoarjo sebanyak Rp2,25 miliar. Rinciannya, untuk 204 bidan dan perawat, 10.558 kader kesehatan, dan 2.751 orang dari kelompok asuhan mandiri.
Insentif kepada kader kesehatan diberikan Rp30 ribu per bulan, sedangkan untuk bidan dan perawat Rp250 ribu per bulan dengan insentif diakumulasikan selama enam bulan sekali. (bil/iss)