Jumat, 22 November 2024

Bukti Pemerataan, Pemkot Surabaya Klaim Jumlah Siswa yang Diterima di SMPN Terus Menurun

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya, Sabtu (22/7/2023). Foto: Meilita suarasurabaya.net

Pemerintah Kota Surabaya mengklaim sudah berupaya meratakan penerimaan jumlah siswa sekolah negeri maupun swasta. Terbukti, jumlah siswa yang diterima di SMPN terus menurun tiga tahun terakhir.

Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya memaparkan, total siswa baru SMPN tahun ini 17.044 dari lulusan sekolah dasar 38.000.

Jumlah itu menurun hampir seribu dari siswa yang direrima tahun lalu. Jika dibandingkan dengan dua tahun lalu, juga menurun sekitar tiga ribuan.

“Jumlah lulusan 38.000, yang diterima di sekolah (SMP) negeri 17.044. Tahun lalu 17.900, dua tahun lalu 20 ribuan,” terangnya, Sabtu (22/7/2023).

Sementara jumlah penerimaan pelajar di sekolah swasta, dinas pendidikan mencatat ada 14 ribuan tahun ini. Namun, lanjut Eri, banyak sekolah yang belum melaporkan data siswa baru, sehingga jumlah masih akan bertambah.

“Tahun kemarin, swasta 16 ribu pelajar baru. Yang belum trdaftar, hari ini ada tujuh ribuan siswa. Kalau tujuh ribu di ke pondok ternyata, maka basis agama lebih kuat. Jadi negeri dan swasta harus diubah ada basis agamanya,” jelas Eri.

Eri memastikan akan ada evaluasi bersama dengan sekolah swasta. Ia minta jika tren penerimaan siswa sekolah swasta terus menurun berturut-turut maka ada yang harus bebesar hati melakukan penutupan.

“Jadi sekolah negeri dan swasta evaluasi, tapi jangan pakai pemikiran sendiri-sendiri. Kita buka data semua. Kalau swasta yang muridnya kecil terus ya harus introspeksi,” tandasnya.

Sementara Yusuf Masruh Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya juga memastikan, tidak ada sekolah negeri yang membuka pendaftaran siswa setelah PPDB berakhir. Kecuali, ada siswa yang mengundurkan diri.

“Saya cek dulu (jumlah siswa swasta yang cabut berkas ke sekolah negeri seperti yang dilaporkan MKKS SMP Swasta),” katanya.

Ia menyadari masih banyak siswa yang mendaftar ganda, Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) sekolah negeri juga sekolah swasta. Ketika diterima di negeri, maka melakukan cabut berkas di sekolah swasta.

Polemik ini, sambungnya akan diupayakan teratasi di PPDB yang akan datang dengan menyatukan database antara sekolah negeri dan swasta.

“Misal ada yang ikut reguler PPDB negeri tapi daftar swasta, ke depan pendaftaran SMP ini mulai negeri, swasta, diakomodir agar database jadi satu,” jelasnya.

Ia memastikan, siswa swasta yang cabut berkas untuk pindah negeri itu, karena ada bangku yang tiba-tiba kosong imbas pelajar mengundurkan diri setelah diterima.

“(Jumlah siswa sekolah negeri yang mengundurkan diri) ada belasan malah lebih banyak. Soalnya kalau dari negeri ada yang diterima zonasi wilayah pinggiran, cabut dari negeri malah pindah swasta,” tandasnya. (lta/iss)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
34o
Kurs