Jumat, 22 November 2024

Bondowoso Banjir Bandang, Pemprov Jatim Fokus Relokasi dan Kecukupan Logistik

Laporan oleh Wildan Pratama
Bagikan
Khofifah Indar Parawansa Gubernur bersama jajaran Forkopimda Jatim waktu meninjau lokasi banjir bandang di Kabupaten Bondowoso, Senin (13/2/2023). Foto: Humas Pemprov Jatim.

Dua desa di Kecamatan Ijen Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur Minggu (12/2/2023) malam kemarin diterjang banjir bandang akibat intensitas hujan tinggi sejak pukul 09.00 WIB pagi hingga sore sekitar 15.00 WIB.

Dari keterangan BPBD Jatim, banjir bandang itu terjadi pukul 18.25 WIB. Banjir yang disertai ranting kayu dan pasir itu melanda dua desa, yakni Desa Kalisat dan Desa Sempol.

Desa Kalisat terdapat 79 KK atau rumah yang terdampak. Mereka berada di Dusun Sumberayu 23 KK, Dusun Kampung Baru 54 KK, dan Dusun Taman Kembar dua KK. Serta dua bangunan sekolah dan satu musala tertimbun material lumpur sisa banjir bandang.

Sedangkan di Desa Sempol terdapat 16 KK/rumah yang terdampak. Korban terdampak berada di Dusun Sempol II sebanyak 10 KK dan sisanya berada di Dusun Pesanggrahan. Di desa tersebut juga membuat 2 bangunan sekolah dan 1 gedung KUA di Desa Sempol rusak.

Pemerintah Provinsi Jawa Timur pun langsung menerjunkan instansi terkait untuk fokus melakukan relokasi para pengungsi terdampak banjir bandang.

Tak hanya itu pihak Pemprov juga fokus untuk memenuhi kebutuhan logistik bagi para pengungsi. Sebab ada ratusan pengungsi yang kini terdampak banjir bandang.

Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim meminta supaya proses pengungsian bisa berjalan aman dan tertata. Jangan sampai masyarakat yang mengungsi tidak terpenuhi kebutuhan dasarnya.

“Prosedur penanganan harus kita pastikan sesuai dengan standar keamanan ketika ada bencana. Proses pengungsian harus tertata, selanjutnya butuh percepatan relokasi masa rekonstruksi nanti,” kata Khofifah waktu di Bondowoso, Senin (13/2/2023).

Mantan Menteri Sosial RI itu pun juga mendorong supaya penggunaan anggaran Biaya Tak Terduga (BTT) bisa dialokasikan oleh Pemkab Bondowoso untuk membuat relokasi terhadap para pengungsi.

“Tolong Pak Wakil Bupati dan Pak Bupati berkoordinasi dengan BPBD Provinsi yang hadir di sini supaya proses pengelolaan dana bisa disegerakan baik BTT bersumber dari kabupaten maupun provinsi,” ujar Khofifah.

Khofifah melanjutkan, di lokasi pengungsian juga terdapat dapur umum yang sudah disiapkan oleh Dinsos Jatim dan BPBD Jatim serta kabupaten.

Dapur umum itu didirikan di Masjid At Taqwa. Khofifah menyebut, Dapur umum ini bisa menyediakan 800 porsi makanan sekali masak. Dan bersiaga hingga tujuh hari ke depan.

Di akhir kunjungan, Khofifah dan Forkopimda Jatim menyempatkan diri untuk mengunjungi dapur umum di Desa Kalisat. Di sana, salah satu warga terdampak, Suhartini (38) menumpahkan segala kesedihannya.

“Bu, rumah kami hancur bu. Kami sudah tidak punya rumah lagi,” ujarnya sambil meneteskan air mata.

Sebagai informasi, Pemprov Jatim telah memberikan bantuan berupa beras sebanyak 300kg, 50 karton mie instan, minyak goreng 60 liter, 230 kaleng sarden, 2 karton pasta gigi, 3 karton sikat gigi, 1 karton shampoo, 1 karton sabun, 2 karton pembersih lantai.

Kemudian 20 buah alat kebersihan, 4 karton deterjen, 20 kasur, 20 tikar, 10 kardus makanan ringan, 5 kardus popok, 5 kardus pembalut, 3 kardus minuman energi, 3 kardus bubur instan, 100 lembar selimut, 20 lembar terpal, 10 pasang sepatu boots, 5 buah kompor, 200 paket sembako, 1000 lembar gelangsing, 15 lembar terpal, dan makanan siap saji sebanyak 2 kardus.(wld/iss/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
29o
Kurs