Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau warga yang tinggal atau beraktivitas di daerah pesisir pantai mewaspadai potensi munculnya gelombang tinggi hingga empat meter, di beberapa wilayah perairan Indonesia, tanggal 22 sampai 23 Januari 2023.
Eko Prasetyo Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG menyampaikan, selama kurun waktu tersebut, angin dominan bergerak dari utara ke timur laut dengan kecepatan 8-20 knot di wilayah Indonesia bagian Utara, dan dominan bergerak dari Barat Daya-Barat Laut dengan kecepatan 6-25 knot di wilayah Indonesia bagian Selatan.
“Kecepatan angin tertinggi terpantau di perairan Kepulauan Sangihe, Laut Sulawesi bagian timur, perairan Kepulauan Agats, Laut Arafuru bagian timur,” ujarnya, Minggu (22/1/2023) dilansir Antara.
Kondisi tersebut, lanjut Eko, berpotensi menimbulkan gelombang setinggi 1,25 sampai 2,5 meter di Selat Malaka bagian utara, perairan utara Sabang, perairan barat Aceh, perairan barat Pulau Simeulue-Kepulauan Mentawai, dan perairan Bengkulu.
Kemudian, perairan barat Lampung, Samudra Hindia barat Sumatra, Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan selatan Banten-Sumbawa, Selat Bali-Lombok-Alas bagian selatan, dan perairan selatan Pulau Sumba.
Kondisi serupa berpotensi terjadi di Samudera Hindia selatan Banten-Nusa Tenggara Timur, perairan selatan Kepulauan Anambas-Kepulauan Natuna, Laut Natuna, dan perairan Kepulauan Seribu.
Lalu, di Laut Jawa bagian barat, Laut Sulawesi bagian tengah dan timur, perairan selatan Kepulauan Sangihe-Kepulauan Talaud, perairan Kepulauan Sitaro, perairan Bitung.
Selain itu, juga di Laut Maluku, perairan Halmahera, Laut Halmahera, Laut Banda, perairan utara Papua Barat-Papua, Samudra Pasifik utara Papua Barat-Papua, perairan selatan Kepulauan Kai, perairan Kepulauan Aru, perairan Amamapere-Agats, dan Laut Arafuru.
Sedangkan Laut Natuna Utara, perairan utara Kepulauan Anambas-Kepulauan Natuna, perairan utara Kepulauan Sangihe-Kepulauan Talaud, dan Samudera Pasifik utara Halmahera tinggi gelombangnya diprakirakan 2,50 sampai 4 meter selama periode 22 sampai 23 Januari 2023.
“Untuk itu, perlu diperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran,” tutur Eko.
DIa melanjutkan, operator perahu nelayan perlu mewaspadai kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter dan operator kapal tongkang sebaiknya mewaspadai kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter.
Operator kapal feri diminta mewaspadai kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter. Operator kapal berukuran besar seperti kapal kargo atau kapal pesiar juga diimbau mewaspadai kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas empat meter.(ant/bil/rid)