Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat di seluruh Jawa Timur (Jatim), mewaspadai potensi cuaca ekstrem selama satu minggu ke depan.
Teguh Tri Susanto Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Juanda mengatakan, ada peningkatan curah hujan dan angin kencang yang, berpotensi terjadi seperti pada periode 11-17 Februari 2023.
“Terutama di wilayah Jatim Utara yang meliputi Pantura, Surabaya dan Pulau Madura hingga tapal kuda memang di Februari ini masih fase puncak musim hujan. Sehingga di daerah tersebut, harus diwaspadai,” ungkapnya pada Radio Suara Surabaya, Sabtu (18/2/2023).
Kawasan yang masuk fase cuaca ekstrem, kata Teguh, dampaknya berbeda-beda di tiap daerah. Kalau di kawasan perkotaan seperti Surabaya, biasanya akan timbul genangan akibat hujan dengan intensitas tinggi.
“Sementara untuk wilayah tapal kuda yang dataran tinggi, bisa terjadi banjir bandang seperti kemarin yang di Bondowoso, kemudian wilayah Jember bagian Utara,” jelasnya.
Teguh juga menyebut potensi hujan es seperti Februari tahun lalu di Surabaya, kemungkinan bisa kembali terjadi. Dia menjelaskan kalau fenomena tersebut bisa terjadi semisal muncul Awan Cumulonimbus dengan jumlah yang sangat besar.
“Potensi hujan es masih ada. Tapi kalau di puncak musim hujan, yang pasti terjadi kalau puncak musim hujan, durasi hujan bisa lebih lama intensitas lebih tinggi,” ungkapnya.
Terakhir, Teguh Tri Susanto menjelaskan kalau pihaknya tentu selalu menginformasikan perkembangan dinamika atmosfir dan cuaca kepada pemerintah, khususnya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim. (bil/ipg)