Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Tanjung Perak Surabaya mengimbau masyarakat untuk menunda rencana menyeberang ke Pulau Bali. Sebab angin kencang dan gelombang tinggi tengah terjadi di perairan selatan Pulau Jawa hingga Selat Bali dalam tiga hari ke depan.
Arizal Rahman Fatoni Prakirawan BMKG Maritim Tanjung Perak Surabaya mengatakan, anomali cuara terjadi pada tiga hari ke depan itu berakibat potensi angin kencang. Serta potensi hujan lebat di Jawa Timur.
“Peningkatan kecepatan angin ini tak hanya berimbas di daratan. Juga berdampak ke tingginya gelombang laut. Wilayah selatan Pulau Jawa, termasuk Jawa Timur, dan Selat Bali cenderung tinggi untuk angin dan gelombang air lautnya,” ucap Arizal ketika mengudara di Radio Suara Surabaya, Sabtu (8/7/2023) sore.
Untuk masyarakat yang beraktivitas di laut, khususnya di selatan Jatim hingga Selat Bali, ia mengimbau tentang potensi gelombang tinggi antara dua hingga empat meter.
“Beberapa pelabuhan menutup penyeberangan. Teman-teman yang memiliki wewenang untuk memberikan izin boleh atau tidaknya melayar, maka dipertimbangkan kembali dengan kondisi gelombang yang ada,” jabarnya.
Arizal juga meminta masyarakat untuk mengikuti di BMKG lebih sering. Sebab ada potensi perjalanan yang harus dibatalkan.
“Untuk masyarakat yang ingin menyeberang ke Bali, harap sabar. Jangan sampai kita protes dan minta harus berlayar padahal kondisinya sangat tidak memungkinkan,” tegasnya.
Khusus untuk Selat Bali, Arizal memprakirakan cuaca akan mulai membaik setelah 12 Juli. “Untuk tiga hari ke depan harap waspada sekali,” pintanya. (saf/faz)