Minggu, 24 November 2024

BKKBN Targetkan Stunting Turun di Angka 14 Persen pada 2024

Laporan oleh Risky Pratama
Bagikan
Rakerda Program Bangga Kencana Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur, menargetkan angka stunting turun di angka 14 persen pada tahun 2024. Foto: BKKBN Jatim

Melalui Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Program Bangga Kencana Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur, menargetkan angka stunting turun di angka 14 persen pada tahun 2024.

Maria Ernawati Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Timur, menyampaikan, untuk mencapai target tersebut diperlukan gotong royong, sinergitas, dan kolaborasi dari berbagai pihak.

“Pada tahun 2022 angka stunting turun sebesar 4,3 persen, dari angka 23,5 persen pada 2021 menjadi 19,2 persen pada 2022,” ucapnya saat berada di Surabaya, pada Rabu (15/2/2023).

Ia mengatakan, dalam upaya akselerasi program Bangga Kencana dan penurunan stunting, Perwakilan BKKBN Provinsi Jatim juga sudah membentuk tim.

“Yakni, terdapat 31.243 Tim Pendamping Keluarga dari tiga unsur bidan, Kader PKK dan Kader KB sebanyak 93.729 orang yang menyasar catin, ibu hamil, pasca persalinan dan anak usia 0-59 bulan,” ungkapnya.

Sementara itu, Benny Sampirwanto Asisten 1 Pemprov Jatim yang mewakili Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim, menyatakan bahwa program bangga kencana dan percepatan penurunan stunting merupakan hal yang sangat penting.

“Dan itu sangat mendukung tercapainya visi dan misi Pemprov Jatim, yakni terwujudnya masyarakat Jatim yang adil, sejahtera, unggul dan berakhlak dengan tata kelola pemerintahan yang partisipatoris, inklusif melalui kerja bersama dan semangat gotong royong. Untuk misinya yakni terciptanya kesejahteraan yang berkeadilan sosial, pemenuhan kebutuhan dasar terutama kesehatan dan pendidikan, penyediaan lapangan kerja dengan memperhatikan kelompok rentan,” jelasnya.

Ia menegaskan, stunting adalah bom waktu yang menurutnya, jika dibiarkan akan lahir generasi yang tidak mampu bersaing, baik secara fisik, mental, intelegensi, maupun sosial.

“Oleh sebab itu mari kita sama-sama bekerja dengan peran dan fungsi masing-masing agar amanat pak Presiden dapat kita laksanakan yaitu 14 persen stunting di tahun 2024 mendatang,” tegasnya.

Dalam kesempatan itu, Tavip Agus Rayanto Sekretaris Utama BKKBN RI, juga menjelaskan bahwa output dari rakerda tersebut yakni program kerja di wilayah Provinsi Jatim dengan kebijakan lokal Jatim diharapkan bisa menurunkan angka stunting.

“Di tahun 2022 ini sudah bagus, dari angka 23,5 persen tahun 2021 menjadi 19,2 persen. Ini luar biasa,” ungkapnya.

Menurutnya pencapaian itu bagus karena jumlah penduduk Jatim banyak dan memiliki daerah yang luas.

Ia berharap, target yang dipasang pada 2024 dapat tercapai dan berdampak baik pada kualitas kehidupan di Jatim. “Jawa timur menjadi strategis untuk menjadi provinsi prioritas karena kontribusi terhadap capaian nasional sangat besar,” pungkasnya.(ris/ihz/rst)

Berita Terkait

Surabaya
Minggu, 24 November 2024
27o
Kurs