Jumat, 22 November 2024

BB TNBTS: Kunjungan Wisatawan ke Bromo Belum Pulih setelah Kebakaran

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Kawasan savana Bromo mulai ditumbuhi vegetasi pascakebakaran, yang dilihat dari wilayah Jemplang, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Foto: Antara/HO-Balai Besar TNBTS. Kawasan savana Bromo mulai ditumbuhi vegetasi pascakebakaran, yang dilihat dari wilayah Jemplang, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Foto: Balai Besar TNBTS.

Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) menyatakan, jumlah kunjungan wisatawan di kawasan Gunung Bromo masih belum pulih setelah peristiwa kebakaran hutan dan lahan (karhutla) beberapa waktu lalu.

Septi Eka Wardhani Kepala Bagian Tata Usaha Balai Besar TNBTS mengatakan, okupansi atau tingkat kedatangan wisatawan di kawasan Gunung Bromo dalam kurun waktu satu bulan terakhir berkisar 40-60 persen dari total kuota yang disiapkan.

“Sekitar satu bulan pasca dibukanya kawasan Bromo setelah kebakaran, okupansi wisata sekitar 40-60 persen. Itu untuk hari-hari biasa,” kata Septi dilansir Antara, Kamis (19/10/2023).

Septi menjelaskan, dengan jumlah kunjungan wisatawan berkisar antara 40-60 persen dari total kuota yang disiapkan kurang lebih sebanyak 2.700 wisatawan per hari, jumlah itu masih terbilang rendah dibandingkan pada saat sebelum terjadi peristiwa kebakaran.

Namun pada saat akhir pekan jumlah kunjungan wisatawan di kawasan Gunung Bromo tercatat sudah membaik. Wisatawan yang datang ke Bromo cenderung lebih banyak. Hanya saja dia tidak merinci berapa banyak kunjungan tersebut.

“Untuk akhir pekan, kunjungan cukup banyak. Tapi untuk hari biasa masih belum seperti biasanya, seperti sebelum terjadinya kebakaran hutan dan lahan,” imbuhnya.

Saat ini di kawasan Gunung Bromo, area yang sebelumnya terdampak kebakaran khususnya di wilayah savana, sudah mulai ditumbuhi vegetasi. Namun, untuk vegetasi seperti pohon endemik, membutuhkan waktu lebih panjang dan langkah penanaman kembali.

“Kondisi savana pascakebakaran sudah mulai ditumbuhi tunas, sudah mulai kelihatan hijau. Namun beberapa jenis pohon, seperti cemara gunung, dan lainnya, mungkin membutuhkan waktu lebih lama, sekitar 3-5 tahun,” ujarnya. (ant/mel/saf/ham)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
33o
Kurs