Jelang pemilu 2024, Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kota Surabaya terus menggencarkan penguatan sinergitas.
Agil Akbar Ketua Bawaslu Kota Surabaya mengatakan, hal itu dilakukan untuk menyamakan persepsi, baik dari Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) maupun Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu).
“Kita mendorong sinergitas antar pemilu, khususnya di tingkat badan ad hoc, karena sejatinya KPU dan Bawaslu ini kan dibentuk atas undang-undang yang sama, undang-undang yang satu, yakni UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang pemilihan umum,” ucapnya di Surabaya, Rabu (8/3/2023).
Apalagi, kata Agil, saat ini berjalan tahapan pemutakhiran akhir pemilih yang mana proses itu menurutnya krusial dan menjadi penentu seseorang dapat tidaknya menggunakan hak pilih.
“Maka perlu kiranya kita menyamakan persepsi, di tingkat kecamatan, baik KPU yang namanya PPK, atau Bawaslu yang namanya Panwascab,” jelasnya.
Dalam kesempatan itu, ia juga menyampaikan bahwa kunci sukses dalam penyelenggaraan pemilu, yakni 3K atau koordinasi, komunikasi dan konsolidasi.
“Yang mana, konsolidasi ini output-nya bukan hanya kita punya teman, saudara baru, tetapi penyelenggaraan pemilu bisa dipertanggungjawabkan,” tegasnya.
Selain itu, Agil mengatakan bahwa hal itu juga sudah menjadi bagian dari tugas untuk menyukseskan gelaran pemilu. “Karena penyelengganya sudah melakukan tugas wewenang kewajiban, melaksanakan undang-undang panswasnya juga memberikan masukan apabila ada hal yang tidak tepat,” pungkasnya. (ris/bil/ipg)