Jumat, 15 November 2024

Bank Sampah Induk Surabaya Diresmikan, Targetkan Pengurangan 120 Ton Tiap Bulan

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya mencoba mesin pres botol plastik di Bank Sampah Induk, Jumat (1/9/2023). Foto: Meilita suarasurabaya.net

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya meresmikan Bank Sampah Induk sebagai upaya pengurangan sampah lewat pemilahan pada Jumat (1/9/2023).

Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya menyebut, keberadaan Bank Sampah Induk akan memperkuat gerakan pengolahan sampah mulai tiap rumah.

“Ini saya cita-citakan dari dulu baru terbentuk, karena dengan ini akan ada sampah yang dipilah dari rumah yang diserahkan ke bank sampah RW, setelah itu dijual ke sini (Bank Sampah Induk) dengan harga yang sama. Jadi rata semuanya dan ini akan menghidupkan semua bank sampah di setiap RW,” beber Eri usai peresmian di Kantor Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya, Jumat (1/9/2023).

Nantinya, warga diharapkan mulai memilah sampah dari rumah, sehingga sampah kering tidak ikut dibuang ke Tempat Pembuangan Sementara (TPS) yang berakibat menambah gunungan Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

“Jadi warga itu memilah dari rumah maka sampah digerakkan ke bank sampah per RW dan dibuang ke TPS. Semakin sedikit yang dibuang ke TPS, maka itu RW yang berhasil. Bukan perkara yang di bank sampah saja jadi yang di TPS juga dihitung,” jelas Eri.

Sehingga hanya timbunan sampah jenis organik yang terbuang ke TPA. Itu pun masih bisa diolah lagi.

“Setelah Covid-19 hidup kita berubah, pangan pasti lewat online food akhirnya bentuk plastik, jadi jangan kumpulkan plastik jadi satu dibuang. saya yakin ada sampah organik dan anorganik, jadi jumlah tidak akan banyak yang masuk ke TPS,” terangnya.

Melengkapi Eri, Agus Hebi Djuniantoro Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya menambahkan, target awal, Bank Sampah Induk yang dikelola Yayasan Bina Bhakti Lingkungan itu diharapkan mengurangi 120 ton sampah setiap bulan.

“Masyarakat bisa setor ke bank sampah setiap RW. Sampah-sampah kering yang dikumpulkan. Ini sudah mulai aktif. Ini akan MoU dengan Asosiasi Daur Ulang Plastik Indonesia (ADUPI). Semua produk di sini harus diambil,” jelasnya.

Dalam Bank Sampah Induk, juga akan mempekerjakan belasan pekerja keluarga miskin Surabaya untuk mengurangi kemiskinan.

“Dan minimal 10-15 pekerja gamis yang akan direkrut untuk bank sampah di sini,” tandasnya.

DLH mencatat, selama ini total sudah lebih dari 600 bank sampah menyebar di setiap kelurahan. Sementara timbunan sampah harian di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Benowo Surabaya, sekitar 1.600 ton. 22 persen lebih di antaranya merupakan sampah plastik. Artinya, ada 352 ton lebih sampah plastik dalam sehari. Namun kini sudah berkurang dua ton sehari sejak tahun lalu. (lta/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 15 November 2024
31o
Kurs