Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Jawa Timur berupaya memperkuat pemulihan ekonomi syariah melalui halal lifestyle. Komitmen itu, salah satunya dilakukan melalui Festival Ekonomi Syariah (Fesyar) Regional Jawa 2023.
Doddy Zulverdi Kepala KPw BI Provinsi Jatim mengatakan, terdapat beberapa upaya penguatan sinergi dalam mendukung pengembangan ekonomi syariah di Jawa, yakni melalui penguatan rantai nilai produk halal.
“Sinergi penguatan ekosistem rantai nilai produk halal di Jawa itu melalui sertifikasi halal, pengembangan Zona Kuliner Halal, Aman, dan Sehat (Khas) serta pengembangan Toko Bahan Baku (Tobaku) Halal,” ucapnya pada Minggu (1/10/2023).
Selain itu, juga dengan mendorong keterbukaan ekonomi melalui digitalisasi yang berfokus pada pengembangan fitur muslim-friendly tourism di dalam platform pemasaran digital, dan digitalisasi pembayaran zona KHAS se-Jawa.
Upaya selanjutnya yang dilakukan BI Jatim yakni dengan optimalisasi zakat, infaq dan wakaf untuk kesejahteraan umat.
“Hal ini diimplementasikan melalui pengembangan ekonomi pesantren melalui optimalisasi dana ziswaf, lelang wakaf produktif, serta pelatihan berbasis kompetensi dan sertifikasi kompetensi nadzir di Jawa,” ujarnya.
Ia berharap, startegi itu dapat menjadi motor akselerasi pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di tingkat regional, sehingga mampu menjadi salah satu sumber pertumbuhan ekonomi dalam mendukung pemulihan ekonomi nasional.
Dalam kesempatan itu, Rizki Ernadi Wimanda Deputi Kepala KPw BI Jatim mengatakan bahwa upaya yang dilakukan melalui Fesyar tahun ini, tercatat berdampak luas kepada masyarakat.
“Terlihat dari antusiasme masyarakat yang tinggi, untuk terus mengikuti dan berpartisipasi dalam mengikuti fesyar regional ini,” ucapnya.
Ia menyebut, pengunjung tahun ini, baik secara offiline maupun virtual mencapai sebanyak 163.940 orang.
“Dan ini terus meningkat seiring masih berlangsungnya acara,” tambahnya.
Ia berharap, dengan upaya yang dilakukan melalui halal lifestyle itu, dapat memperkuat pemulihan ekonomi syariah di Jawa. (ris/wld/ham)