Jelang hari Valentine, empat mahasiswa semester 6 Program Studi Fashion Product Desain and Business (FPD) dari Universitas Ciputra Surabaya membuat karya fashion bertema valentine, pada Jumat (10/2/2023).
Empat mahasiswa tersebut yakni Gwyneth Patricia, Devine Adriella, Michella Jovita, dan Angeline Lesmana.
Marini Yunita Tansil Kepala Program Studi FPD UC mengatakan fashion tersebut unik, karena juka biasanya valentine identik dengan warna pink, empat mahasiswanya justru menjatuhkan pada pilihan warna merah dan hitam.
“Valentine Day dikenal sebagai hari kasih sayang, sehingga yang terbayang pasti semua yang indah. Namun ternyata banyak kemungkinan terjadi selain itu,” ucapnya.
Ia mengatakan, bahwa melalui karya tersebut, mahasiswanya ingin menyampaikan pesan tentang valentine kepada rekan-rekannya.
“Ada kalanya indah yang dibayangkan tidak terjadi sehingga muncul sedih dan kecewa. Nah desain ini ingin mendorong untuk survive dari kekecewaan yang terjadi,” ucapnya.
Sementara itu, Devine mewakili teman-temannya mengatakan, bahwa konsep desainnya yakni tentang kisah percintaan seseorang yang tidak selalu berjalan mulus seperti yang diharapkan.
“Dalam suatu hubungan, ada kalanya seseorang merasa sangat sedih karena harus menghadapi banyak permasalahan yang berujung pada berakhirnya kisah percintaan yang sudah dirajut sekian lama,” terang Devine.
Melalui karyanya, ia menyampaikan bahwa meskipun perjalanan cinta kadang menyakitkan, tapi hal tersebut bukanlah akhir dari segalanya, tetapi menurutnya sebuah kebahagiaan yang tertunda.
Ia mengaku, sangat prihatin dengan banyaknya berita remaja yang putus asa karena putus cinta, bahkan tidak sedikit yang melakukan tindakan yang konyol seperti menyakiti diri sendiri dan bunuh diri.
Dalam kesempatan itu, ia juga mengatakan bahwa tema dari empat desain baju tersebut yakni Adapt yang berasal dari kata adaptation yang artinya setiap manusia harus bisa beradaptasi untuk meraih kebahagiaan.
“Di mana kita diberi pilihan untuk membantu orang-orang yang berada di sekitar kita agar merasakan kasih sayang. Dengan demikian, kita dapat menyempurnakan diri dengan beradaptasi dengan segala emosi negatif maupun positif dalam kehidupan ini melalui cinta yang kita berikan. As the famous saying goes love heals all wounds and removes all obstacle,” tambahnya.
Sementara itu, untuk bahan yang digunakan yakni mayoritas menggunakan kain satin, sifon dan tile, dilengkapi dengan detail ornamen seperti embroiderry, tassle dan beading serta teknik distress, membuat desain menonjolkan sisi elegan dan glamor.
Sedangkan untuk pengerjaan desain tersebut, ia mengatakan bahwa membutuhkan waktu selama empat bulan.
“Harapan saya, remaja dan anak-anak muda mampu beradaptasi dengan kondisi yang buruk sekalipun, survive, bahkan mampu menyikapi dengan baik,” pungkasnya.(ris/iss/faz)