Jumat, 22 November 2024

Balai Pelestarian Kebudayaan Ekskavasi Situs Patirtan di Dekat Bandara Kediri

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Ilustrasi. Tim Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur, melakukan ekskavasi temuan situs yang disebut petirtaan kuno di Desa Brumbung, Kecamatan Kepung, Kabupaten Kediri, Rabu (15/7/2020). Foto: BPCB Jatim Ilustrasi. Tim Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur, melakukan ekskavasi temuan situs yang disebut petirtaan kuno di Desa Brumbung, Kecamatan Kepung, Kabupaten Kediri, Rabu (15/7/2020). Foto: BPCB Jatim

Tim dari Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XI melakukan ekskavasi di situs yang ditemukan di dekat Bandar Udara Dhoho Kediri, tepatnya di Dusun Tanjung, Desa/Kecamatan Grogol, Kabupaten Kediri, Provinsi Jawa Timur.

Muhammad Ikhwan Koordinator Ekskavasi dari Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XI menyampaikan bahwa tim arkeolog mendapati struktur batu yang memanjang dari utara ke selatan di daerah tersebut.

“Kami dapatkan bahwa berdenah seperti huruf U dengan dinding barat, selatan, dan timur. Kemudian di dinding selatan bawah ada lubang. Kalau jenisnya ini patirtan,” kata arkeolog itu di Kediri, Selasa (24/10/2023).

Ikhwan mengatakan bahwa struktur itu luasnya sekitar 12 meter kali 12 meter dengan batu penyusun berukuran panjang 33 cm dan lebar 22 cm.

Dia mengemukakan bahwa periodisasi patirtan tersebut belum bisa dipastikan, tetapi ukuran batu bata di struktur itu umum digunakan pada zaman kerajaan Kadiri ataupun Majapahit.

“Batu bata yang panjangnya 33 cm dan lebarnya 22 cm ini umum juga dari Kadiri, Majapahit juga ada. Tapi, kami belum bisa pastikan eranya,” kata dia seperti dilaporkan Antara.

Ikhwan menyampaikan bahwa tim arkeolog Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XI yang beranggotakan 10 orang akan melakukan ekskavasi di Dusun Tanjung hingga Rabu (25/10).

Dia juga menyampaikan perlunya melindungi temuan situs di daerah itu.

“Perlu adanya tindakan penyelamatan dengan pemberian cungkup, penataan lingkungan, sehingga aspek perlindungan terakomodasi,” katanya.

Menurut dia, setelah melakukan ekskavasi tim arkeolog akan menyampaikan rekomendasi kepada pemerintah daerah setempat.

Imam Mubarok Ketua Dewan Kesenian dan Kebudayaan Kabupaten Kediri juga mengemukakan pentingnya pelindungan situs sejarah di dekat bandara Kediri.

“Yang penting terselamatkan dulu, karena ini mendekati musim penghujan. Itu terjadi genangan. Bukan hanya saat bandara jadi, sebelumnya juga sudah terjadi genangan jika hujan,” kata dia.

Kabupaten Kediri memiliki banyak situs sejarah. Temuan situs di Dusun Tanjung menambah panjang daftar lokasi temuan peninggalan sejarah yang harus dilindungi di Kabupaten Kediri.(ant/iss/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
27o
Kurs