Angkatan Kerja di Jatim Capai 21 Juta, 1,26 Juta di Antaranya Menganggur

Menurut laporan resmi Badan Pusat Statistik Jawa Timur (BPS Jatim), jumlah angkatan kerja pada 2022 mencapai 21,61 juta orang. Artinya penduduk berusia pekerja mencapai separuh dari total masyarakat Jatim yang berjumlah 41,15 juta.

Dadang Hardiawan Kepala BPS Jatim mengatakan, dari jumlah angkatan kerja yang mencapai 21,61 orang itu 1,26 juta di antaranya menganggur atau belum mendapatkan pekerjaan.

“Penduduk yang bekerja secara year-on-year (YoY) 2021 meningkat 575,54 ribu, dan penduduk pengangguran berkurang 25,68 ribu orang,” kata Dadang Hardiawan, Jumat (6/1/2022).

Sedangkan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) pada Agustus 2022, juga mengalami kenaikan sebesar 1,23 persen poin dibanding Agustus 2021. Kata Dadang, hal ini disebabkan adanya penambahan jumlah penduduk bekerja.

Adapun TPAK Jatim pada Agustus 2022 tercatat sebesar 71,23 persen. Berdasarkan jenis kelamin, masih terdapat perbedaan mencolok di antara TPAK laki-laki dan TPAK perempuan. Pada Agustus 2022, TPAK laki-laki sebesar 85,76 persen, sedangkan TPAK perempuan hanya sebesar 57,28 persen.

Sementara itu berdasarkan hasil satuan kerja nasional (Sakernas) pada Agustus 2022, menunjukkan ada tiga lapangan pekerjaan utama yang menyerap tenaga kerja paling banyak.

Antara lain, pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar 31,31 persen, kemudian perdagangan besar dan eceran sebesar 20,08 persen, dan industri pengolahan sebesar 14,90 persen.

Kata Dadang, dominasi tiga sektor ini masih menunjukkan pola yang sama dengan kondisi Agustus 2020 dan Agustus 2021.

“Kemudian, pada Agustus 2022 penduduk bekerja di Jatim paling banyak masih berstatus buruh/karyawan yaitu sebesar 33,39 persen. Sementara paling sedikit berstatus berusaha dibantu (menjadi) buruh tetap/dibayar yaitu sebesar 2,75 persen.,” ujar Dadang. (wld/bil)